Ditanam Pohon Sawit, 15 Hektar Lahan Cagar Biosfer di Giam Siak Kecil Terbakar

Ditanam Pohon Sawit, 15 Hektar Lahan Cagar Biosfer di Giam Siak Kecil Terbakar

By FN INDONESIA 29 Jul 2024, 15:03:40 WIB Daerah
Ditanam Pohon Sawit, 15 Hektar Lahan Cagar Biosfer di Giam Siak Kecil Terbakar

Pelalawan, FNIndonesia.com - Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Kabupaten Siak, Riau. Lahan yang terletak di dalam kawasan hutan suaka marga satwa Giam Siak Kecil (GSK). Parahnya, di lokasi itu yang terbakar adalah lahan sawit seluas 15 hektare (Ha) milik warga.


Lahan suaka marga satwa GSK yang terbakar itu terletak di Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau. Lahan ini sudah terbakar sejak Sabtu (27/7/2024). Telihat asap membumbung tinggi di cagar biosfer yang merupakan paru-paru dunia tersebut. 

Baca Lainnya :


Satgas karhutla hingga saat ini telah turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api (MPA) dan BPBD saat ini sedang melakukan pemadaman. 


Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan kepada Beritasatu.com mengatakan, lahan sawit yang berada dalam kawasan cagar biosfer tersebut merupakan milik masyarakat. 


"Kalau dari koordinat yang kita ambil kebakaran seluas 15 hektar tersebut berada dalam kawasan suaka marga satwa Giam Siak Kecil," kata Genman, Senin 29 Juli 2024.


Dengan adanya kebun sawit dalam cagar biosfer tersebut, BBKSDA Riau telah melakukan identifikasi dan inventarisasi terhadap subjek dan objek yang ada di dalam kawasan konservasi tersebut. 


"Dari identifikasi dan verifikasi subjek dan objek tersebut kita akan kelompokkan mana yang kegiatan sebelum terbit UU Cipta Kerja dan mana yang setelahnya. Itu penanganannya berbeda. Setelah terbitnya UU Cipta Kerja instrumen penangannya kepada pidana, tetapi kalau sebelum terbitnya UU Cipta Kerja itu ultimum remedium," papar Genman. 


Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh BBKSDA Riau, lokasi yang terbakar itu merupakan kebun sawit yang masih muda. Pemilik sawit sepertinya melakukan penyiangan tanaman sawit. 


"Kemungkinan kuat dugaan kita rumput hasil penyiangan itu untuk memudahkan pembersihan sengaja dibakar. Setelah dibakar tidak terkendali," ujarnya. 


Agar api tidak meluas dan melebar, satgas karhutla gabungan telah membuat penyekat atau parit yang bertujuan untuk meminimalisir perluasan api. 


Kemudian, agar cagar biosfer yang merupakan paru-paru dunia ini tidak ditambah, BBKSDA Riau mengimbau kepada semua pihak agar tidak membuka kebun sawit di dalam kawasan konservasi Giam Siak Kecil. Selain sebagai paru-paru dunia, sebagian besar cagar biosfer GSK adalah wilayah gambut. 


"Gambut ini sebagai tangkapan air. Jadi agar ketersediaan air di Riau ini ke depan selalu lestari kita berharap semua kita sama sama melakukan perlindungan terhadap pelestarian kawasan itu. Kegiatan apapun yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mari kita bersama-sama melakukan penanganan terhadap kegiatan yang berada dalam kawasan konservasi Giam Siak Kecil," pungkasnya.(***) 





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment