- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Ada Perkampungan Imigran Ilegal di Pekanbaru

Keterangan Gambar : Lokasi perkampungan pengungsi ilegal di belakang Kantor Rudenim Kota Pekanbaru(foto:ref)
Pekanbaru, FNIndonesia.com - Kurang lebih 150 imigran ilegal asal Rohingya mendirikan perkampungan di Kota Pekanbaru. Merkea mendirikan tenda-tenda darurat di sebuah gang di Jalan Wan Datuk Abdul Jamal, belakang gedung purna MTQ Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (21/5/2024), ratusan pengungsi Rohingya itu terlihat mendirikan belasan tenda di sebuah lahan kosong dekat Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru. Tenda yang mereka dirikan cukup sederhana yang terbuat dari terpal, bambu dan kain.
Baca Lainnya :
- Aset Penunggak Pajak Rp9,2 M Disita Kanwil DJP Riau0
- Pimpinan Pesantren di Inhu Ditangkap Atas Tuduhan Lecehkan 8 Santriwati0
- Bandar Shabu Mantulik Diringkus Usai Bikin Resah Warga Kampar0
- Soal Kasus Vina, Anggota DPR Yakin Polisi dapat Tuntaskan: Jangan Terprovokasi0
- Mantan Kabareskrim Minta Publik Sabar dan Tak Berasumsi Terkait Kasus Vina0
Tenda-tenda dihuni oleh kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Ada juga imigran yang terlihat memiliki bayi yang baru lahir.
Sayedullah, salah satu imigran asal Rohingya mengatakan,dia bersama rombongan masuk ke Indonesia melalui Banda Aceh. Empat bulan di Aceh, mereka diangkut ke Pekanbaru menggunakan bus.
"Kami dari Aceh lalu ke Pekanbaru. Alhamdulillah di Pekanbaru di kasih makan orang baik. Ada 150 orang laki-laki, perempuan dan anak-anak," kata Sayedullah.
Sementara itu, imigran Rohingya lainnya, Sulaidbosa mengatakan dirinya telah berada di Kota Pekanbaru selama 2 bulan. Sebelumnya dia bersama rombongannya berada di Aceh selama 4 bulan. Dia mengatakan, etnis Rohingya rela meninggalkan tanah kelahirannya karena selalu mendapat tekanan di negerinya sendiri.
"Kami diserang oleh bangsa kami sendiri karena kami Muslim. Sepertinya pemerintah di sana tidak menginginkan kehadiran kami," katanya.(***)