FN Indonesia Pekanbaru – Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan  S.I.K, M.H. M.Hum menjadi pembicara utama dalam seminar bertema “Green Policing", kegiatan ini dilaksanakan di Darma Yudha Senior School, Jalan Siak II, Kota Pekanbaru, Senin (6/10/2025). 

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting dalam memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Green Policing sejak dini, terutama kepada kalangan pelajar yang dinilai memiliki peran besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di masa depan. 

Dalam paparannya, Kapolda Riau menjelaskan bahwa konsep Green Policing bukan hanya sebatas slogan, tetapi merupakan pendekatan baru dalam penegakan hukum yang berpihak pada kelestarian alam dan kehidupan. 

Baca Lainnya :

• Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan0
• Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil0
• Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terungkap, Dua Pelaku Diamankan Ditresnarkoba Polda Riau0
• Ribuan Penonton Padati Dragbike Sessions V Ditlantas Polda Riau: Tekankan Safety Racing, No Street Racing!0
• Kurang Hati-Hati Saat Hujan, Fortuner Naik ke Pembatas Jalan Tol Pekanbaru–Bangkinang, 3 Orang Luka-Luka0

“Konsep Green Policing ini adalah untuk keberlanjutan kita semua. Menanam pohon berarti menanam masa depan,” ucap Irjen Pol Herry Heryawan di hadapan ratusan pelajar. 

Kapolda menguraikan sejumlah persoalan serius yang dihadapi Provinsi Riau dan Indonesia secara umum, mulai dari kerusakan hutan akibat penebangan liar dan kebakaran hutan, hingga pencemaran air dan polusi udara. 

“Penebangan liar dan pembakaran hutan mengancam ekosistem. Bekas lahan karhutla kini sudah kami pasangi lebih dari 530 plang peringatan, dan sebanyak 57 tersangka pembakar lahan telah ditangkap,” tegas Kapolda. 

Selain itu, Kapolda juga menyoroti pencemaran sungai oleh limbah industri yang merusak kehidupan biota air, serta polusi udara yang semakin mengancam kesehatan masyarakat. 

“Isu lingkungan bukan hanya urusan pemerintah atau polisi. Ini adalah tanggung jawab kita semua. Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Green Policing hanya akan berhasil kalau semua pihak ikut terlibat, termasuk kalian para pelajar,” tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Kapolda Herry Heryawan juga mengajak para pelajar memahami nilai-nilai kehidupan melalui filosofi pohon, yang menurutnya merupakan “guru kehidupan”. 

Beliau menjabarkan tujuh pelajaran penting dari pohon: 

• Pelajaran Ketahanan, karena pohon tetap berdiri meski diterpa badai. 

• Filosofi Pertumbuhan, terus berkembang seiring waktu. 

• Kebijakan Siklus kehidupan, mengajarkan pentingnya keseimbangan alam. 

• Pelajaran Keseimbangan, menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan. 

• Nilai Kebermanfaatan, setiap bagian pohon memberi manfaat. 

• Konektivitas, semua makhluk hidup saling terhubung. 

• Pelajaran Kesederhanaan, pohon hidup apa adanya namun memberi kehidupan. 

“Bumi ini bukan warisan dari orang tua kita, melainkan titipan dari anak cucu kita. Setiap kebijakan dan tindakan yang kita ambil hari ini akan berdampak bagi mereka,” tutur Kapolda dengan nada penuh refleksi. 

Suasana semakin hidup ketika Kapolda Riau menayangkan video dokumenter singkat tentang program Green Policing yang telah dijalankan Polda Riau, mulai dari penanaman pohon hingga penegakan hukum ramah lingkungan. 

Para pelajar tampak antusias, memberi tepuk tangan meriah setiap kali muncul cuplikan kegiatan polisi menanam pohon dan membersihkan lingkungan. Banyak dari mereka mengaku terinspirasi untuk ikut berperan dalam menjaga kelestarian bumi. 

Menutup seminar, Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan pesan mendalam kepada para pelajar agar terus menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. 

“Melindungi Tuah, menjaga Marwah. Citra harus dijaga, teruslah berbuat baik dan berkarya. Jadilah generasi penjaga bumi, karena ketika manusia dan alam hidup secara adil dan harmonis, itulah tanda kehidupan yang sesungguhnya,” pesan Kapolda. 

Kapolda juga mengapresiasi pihak sekolah Darma Yudha yang telah memberikan ruang bagi edukasi lingkungan, serta berharap kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan di berbagai sekolah di Riau. (F)