- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Satgas Udara TNI AU Respon Cepat Padamkan Karhutla Selamatkan Riau Dari Ancaman Asap

Keterangan Gambar : Foto : doc TNI AU
FN Indonesia Pekanbaru — Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau kembali menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru, terpantau 207 titik api tersebar di sejumlah wilayah, dengan konsentrasi tertinggi di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 110 titik dan Rokan Hulu sebanyak 63 titik. Lonjakan ini mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk secara resmi menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla.
Kondisi ini dinilai cukup darurat, mengingat beberapa titik api berada di area perbatasan yang berpotensi memicu polusi lintas batas ke negara tetangga, serta berdampak besar terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Sebagai bentuk respons cepat, Satuan Tugas (Satgas) Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., langsung mengintensifkan operasi udara untuk memadamkan api di wilayah yang sulit dijangkau tim darat.
Satgas Udara bekerja dalam sinergi penuh bersama Kementerian/Lembaga, unsur TNI-Polri, termasuk Polda Riau dan Korem 031/Wira Bima. Saat ini, operasi udara diperkuat dengan, 2 helikopter patroli, 3 helikopter water bombing dan 2 pesawat modifikasi cuaca milik BNPB
Dalam waktu dekat, kekuatan udara akan ditingkatkan lagi dengan tambahan 1 pesawat modifikasi cuaca dan 2 helikopter water bombing guna mempercepat pemadaman dan memperluas jangkauan area operasi.
“InsyaAllah, api akan segera padam. Kita semua bergerak bersama, bahu-membahu. Ini adalah bukti nyata peran aktif TNI AU dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat,” tegas Marsma TNI Abdul Haris.
Pemadaman dilakukan secara terpadu dan simultan antara operasi udara dan darat. Tim darat terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan, dan pihak swasta yang berjibaku memadamkan api, khususnya di wilayah lahan gambut yang sangat mudah terbakar.
Selain upaya penanganan di lapangan, Danlanud RSN juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat. Ia mengimbau seluruh warga untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena tindakan tersebut bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat secara luas.
Satgas Udara juga aktif melakukan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya Karhutla dan dampaknya bagi generasi mendatang. Upaya pencegahan (preventif) dinilai sama pentingnya dengan aksi penanggulangan di lapangan.
Baca Lainnya :
- Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan0
- Polres Rohil Ungkap Kasus Pembunuhan di Pasir Limau Kapas, Korban Ternyata Adik Pelaku Sendiri0
- Kapolri dan Menteri LH Tinjau Langsung Titik Karhutla di Rohul dan Rokan Hilir0
- Desa Indrapura Tapung Mendapat Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis dari BGN0
- Ditresnarkoba Polda Riau Bongkar Modus Baru Narkoba, 650 Botol Catridge Vape Berisi Zat Berbahaya Etomidate0
“Kami tidak hanya memadamkan api, tetapi juga mencegah munculnya api baru melalui pendekatan edukatif kepada masyarakat,” tambah Abdul Haris.
Dengan semangat sinergi dan peralatan yang semakin lengkap, pemerintah dan TNI AU berharap situasi Karhutla di Riau dapat segera dikendalikan agar tidak berkembang menjadi krisis kabut asap seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. (***)