- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru — Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terus digenjot oleh Satuan Tugas (Satgas) Karhutla bersama masyarakat, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, relawan, serta perusahaan terkait. Kolaborasi lintas sektor ini berhasil menekan jumlah titik panas (hotspot) secara signifikan, meski sempat mengalami lonjakan pada pertengahan Juli.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja sama solid seluruh elemen dalam penanggulangan karhutla. Dalam kunjungannya ke Riau, Kapolri meninjau langsung kegiatan penanganan karhutla dan menerima paparan dari tim Satgas terkait kondisi terkini.
“Pada 20 Juli 2025, jumlah hotspot sempat melonjak hingga 586 titik. Namun, berkat kerja cepat Satgas Karhutla, angka ini berhasil ditekan menjadi 144 titik. Pada 22 Juli, terdeteksi 11 titik api aktif yang tersebar di delapan kabupaten, dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Rokan Hilir,” jelas Jenderal Sigit.
Baca Lainnya :
- Polres Rohil Ungkap Kasus Pembunuhan di Pasir Limau Kapas, Korban Ternyata Adik Pelaku Sendiri0
- Kapolri dan Menteri LH Tinjau Langsung Titik Karhutla di Rohul dan Rokan Hilir0
- Desa Indrapura Tapung Mendapat Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis dari BGN0
- Ditresnarkoba Polda Riau Bongkar Modus Baru Narkoba, 650 Botol Catridge Vape Berisi Zat Berbahaya Etomidate0
- Terfokus Pujud dan Bangko, Menteri Kehutanan Tinjau Langsung Karhutla di Rokan Hilir0
Gubernur Riau, Abdul Wahid, telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Karhutla untuk dua wilayah yang terdampak paling parah, yaitu Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Status ini berlaku selama 14 hari, mulai dari 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara itu, sepuluh kabupaten/kota lainnya menetapkan status Siaga.
Dalam aspek penegakan hukum, pihak kepolisian dan aparat gabungan telah mengamankan 46 tersangka yang diduga terlibat dalam pembakaran lahan secara ilegal. Total luas lahan yang terbakar hingga kini mencapai 280 hektar.
Upaya pemadaman terus dilakukan, baik melalui jalur udara maupun darat. Tim gabungan melakukan water bombing, pembukaan kanal-kanal air, serta penyemprotan menggunakan alat berat. Selain itu, dilakukan juga teknologi modifikasi cuaca (OMC) untuk menstimulasi hujan buatan di daerah-daerah rawan api.
“Modifikasi cuaca diharapkan bisa menghasilkan hujan dalam satu-dua hari ke depan, khususnya di area dengan tingkat kebakaran tertinggi. Ini menjadi harapan besar untuk mempercepat pemadaman,” jelas Jenderal Sigit.
Dengan kerja sama yang terus ditingkatkan dan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran, pemerintah optimistis bahwa krisis karhutla di Riau dapat segera diatasi secara tuntas. (F)