Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan

Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan

By FN INDONESIA 25 Jul 2025, 13:46:22 WIB Daerah
Titik Api di Riau Turun Signifikan, Kapolri: 46 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia


FN Indonesia Pekanbaru  — Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terus digenjot oleh Satuan Tugas (Satgas) Karhutla bersama masyarakat, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, relawan, serta perusahaan terkait. Kolaborasi lintas sektor ini berhasil menekan jumlah titik panas (hotspot) secara signifikan, meski sempat mengalami lonjakan pada pertengahan Juli. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja sama solid seluruh elemen dalam penanggulangan karhutla. Dalam kunjungannya ke Riau, Kapolri meninjau langsung kegiatan penanganan karhutla dan menerima paparan dari tim Satgas terkait kondisi terkini. 

“Pada 20 Juli 2025, jumlah hotspot sempat melonjak hingga 586 titik. Namun, berkat kerja cepat Satgas Karhutla, angka ini berhasil ditekan menjadi 144 titik. Pada 22 Juli, terdeteksi 11 titik api aktif yang tersebar di delapan kabupaten, dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Rokan Hilir,” jelas Jenderal Sigit. 

Baca Lainnya :

Gubernur Riau, Abdul Wahid, telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Karhutla untuk dua wilayah yang terdampak paling parah, yaitu Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Status ini berlaku selama 14 hari, mulai dari 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara itu, sepuluh kabupaten/kota lainnya menetapkan status Siaga. 

Dalam aspek penegakan hukum, pihak kepolisian dan aparat gabungan telah mengamankan 46 tersangka yang diduga terlibat dalam pembakaran lahan secara ilegal. Total luas lahan yang terbakar hingga kini mencapai 280 hektar. 


Upaya pemadaman terus dilakukan, baik melalui jalur udara maupun darat. Tim gabungan melakukan water bombing, pembukaan kanal-kanal air, serta penyemprotan menggunakan alat berat. Selain itu, dilakukan juga teknologi modifikasi cuaca (OMC) untuk menstimulasi hujan buatan di daerah-daerah rawan api. 

“Modifikasi cuaca diharapkan bisa menghasilkan hujan dalam satu-dua hari ke depan, khususnya di area dengan tingkat kebakaran tertinggi. Ini menjadi harapan besar untuk mempercepat pemadaman,” jelas Jenderal Sigit.

Dengan kerja sama yang terus ditingkatkan dan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran, pemerintah optimistis bahwa krisis karhutla di Riau dapat segera diatasi secara tuntas. (F)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Iklan Sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.