- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
- Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terungkap, Dua Pelaku Diamankan Ditresnarkoba Polda Riau
Kepala BNN RI Resmikan Gedung P2MR di Riau: Simbol Ketegasan Negara Perangi Narkoba

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) meresmikan gedung fasilitas layanan Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Rehabilitasi (P2MR) di Provinsi Riau, Senin, (6/5/2025).
Gedung yang terletak di Jalan Labersa, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam perang melawan narkoba, khususnya di wilayah Riau yang dikenal sebagai salah satu jalur rawan peredaran narkotika.
Peresmian gedung P2MR ini dihadiri langsung oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Kajati Riau Akmal Abbas, serta para tokoh adat dan unsur pemerintah daerah. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat sinergi lintas sektoral untuk memberantas narkotika.
Dalam sambutannya, Komjen Marthinus menegaskan bahwa gedung baru ini bukan hanya representasi fisik dari sebuah lembaga, tetapi simbol dari ketegasan negara dalam melindungi rakyat dari ancaman narkotika.
“Kantor ini bukan sekadar bangunan, ini simbol dari hadirnya kewibawaan hukum. Bagi masyarakat yang baik, kantor BNN adalah sahabat. Tapi bagi para pelaku kejahatan narkoba, kantor ini harus menakutkan,” tegasnya kepada awak media.
Marthinus juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Riau yang dinilai sangat strategis, mengingat posisi geografis Riau yang menjadi pintu masuk potensial bagi peredaran narkoba dari luar negeri, khususnya Malaysia. Ia menekankan bahwa kawasan ini harus menjadi benteng pertama dalam menghadang peredaran narkotika internasional.
Baca Lainnya :
- ASN Rumah Sakit UNRI Tembak Remaja 14 Tahun hingga Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian Fatal0
- Bupati Siak Tegaskan Komitmen Dakwah Lewat Peresmian Masjid di Ponpes Darul Hadist0
- Wabup Siak Husni Merza Dorong Pengembangan Infrastruktur dan KITB di Rakor Bersama Gubernur Riau0
- Pemerintah Siak Berkomitmen Ikuti KIPP 2025, Fokus Inovasi Layanan Digital dan Inklusif0
- Marsma TNI Abdul Haris Resmi Jabat Danlanud Roesmin Nurjadin0
Lebih lanjut, Kepala BNN RI mengingatkan bahwa perang terhadap narkoba tidak semata soal penegakan hukum, tetapi juga misi penyelamatan terhadap generasi muda bangsa. Ia menyebut bahwa narkoba adalah ancaman nyata terhadap moral, mental, dan masa depan Indonesia.
“Kalau kita biarkan daerah ini diobok-obok oleh para bandar narkoba, maka kita berdosa kepada generasi kita. Jangan kita wariskan kehancuran kepada anak-anak kita,” ujarnya dengan penuh penekanan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Pol Robinson D.P. Siregar mengungkapkan harapannya agar keberadaan kantor baru ini dapat meningkatkan kinerja personel BNN Riau dalam menjalankan tugas pencegahan dan pemberantasan narkoba secara lebih efektif.
“Peresmian ini diharapkan menjadi momentum baru bagi Riau dalam memperkuat upaya pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BNN dan sinergi antarlembaga,” imbuh Robinson.
Dengan peresmian fasilitas P2MR ini, diharapkan Riau dapat menjadi contoh dalam membangun sistem yang kuat untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dan memberikan harapan baru bagi generasi muda yang bersih dan bebas dari narkotika. (***)