FN Indonesia Kandis – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat (Ormas), organisasi kepemudaan (OKP), serta unsur pimpinan Kecamatan Kandis sepakat menjaga kondusifitas wilayah dan mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Kesepakatan tersebut ditegaskan dalam kegiatan komitmen bersama yang digelar di Warkop Kandis 88, Jalan Lintas Pekanbaru–Duri KM 73, Selasa (16/9/2025). Acara ini dihadiri Kapolsek Kandis Kompol H. Herman Pelani, Camat Kandis Said Irwan, Danramil Kandis yang diwakili Serda Darma, Ketua FPK Kandis Subambang Isa Anshari, serta para tokoh lintas suku, agama, adat, dan organisasi di Kecamatan Kandis.

Ketua FPK Kandis, Subambang Isa Anshari, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga keamanan bersama.

“Mari kita berkomitmen menciptakan situasi yang aman, damai, dan kondusif. Khususnya bagi anak-anak dan mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi mengikuti aksi unjuk rasa yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Kandis Said Irwan menyampaikan beberapa langkah konkret untuk memperkuat keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Di antaranya mengaktifkan kembali pos kamling di setiap desa dan kelurahan, membentuk pos bantuan hukum guna menyelesaikan permasalahan kecil di tingkat lokal, serta mendukung penuh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar yang saat ini sudah berjalan di Kecamatan Kandis.

Kapolsek Kandis, Kompol Herman Pelani, menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat dalam menjaga ketertiban.

“Polsek Kandis tidak bisa bekerja sendiri. Kami berharap setiap persoalan bisa diselesaikan bersama, sehingga harkamtibmas tetap terjaga. Apalagi besok akan digelar Apel Siskamling se-Riau di Dumai sebagai bentuk penguatan keamanan berbasis masyarakat,” jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah tokoh masyarakat turut memberikan pandangan. Ketua LAM Kandis menegaskan kondisi wilayah Kandis saat ini sudah aman dan harus dipertahankan dengan ronda serta kerja sama masyarakat.

Perwakilan tokoh agama menyampaikan bahwa persoalan di Kandis relatif kecil, hanya sebatas kasus pencurian ringan, sementara hubungan antarwarga tetap harmonis. Tokoh adat Sakai juga menegaskan bahwa aksi-aksi yang mengatasnamakan Sakai tidak mewakili organisasi resmi mereka.

Melalui forum ini, seluruh elemen masyarakat Kandis sepakat menyatukan persepsi untuk mendukung program nasional, menjaga persatuan, memperkuat keamanan, serta mewujudkan kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2045. (***)