- Kapolda Riau Meriahkan CFD, Framing Pacu Jalur Tampilkan Budaya Riau di Tengah Kota
- Jelang Bhayangkara Run 2025, Kapolda Riau Sampaikan Permintaan Maaf atas Rekayasa Lalu Lintas
- Ratusan Peserta Meriahkan Fun Run Menuju Riau Bhayangkara Run 2025
- Polres Siak Bongkar Sindikat Penipuan Madu Palsu, Empat Pria Asal Aceh Diamankan
- Polres Siak Gelar Patroli Blue Light dan Pengamanan Objek Vital di Kecamatan Dayun
- Polsek Tualang Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan, Pelaku dan Barang Bukti Diamankan
- Sinergi KPLP dan Ditresnarkoba Polda Riau Berhasil Cegah Peredaran Narkoba di Balik Lapas
- Polda Riau Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan Sadis IRT di Kampar, Motif Uang Arisan dan Emas
- Melalui Program JALUR, Polres Inhu Berikan Pelayanan dan Bantuan ke Warga Bantaran Sungai Indragiri
- Bangga! Mahasiswa PCR Torehkan Prestasi di Ajang Pilmapres LLDIKTI Wilayah XVII 2025
Presiden RI : Hilirisasi Tak Hanya Sektor Tambang Minerba

Keterangan Gambar : Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023
FN-Indonesia.com. Balikpapan – Pada Kamis (23/2/23). Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo Dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023, mengingatkan hilirisasi tidak hanya dilakukan pada sektor pertambangan mineral dan batu bara.
Menurutnya, hilirisasi industri juga dilakukan pada sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
"Yang sering saya sampaikan adalah hilirisasi di tambang, minerba. Tidak, hilirisasi itu bukan hanya ada di situ saja," ungkap Presiden RI
Baca Lainnya :
- Perpustakaan Soeman HS Riau Raih Akreditasi A, Mimi: Penghargaan untuk Semua Pihak0
- Pemerintah Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama pada Sektor Transportasi pascapandemi Covid-190
- Sidang KKEP Putuskan Pertahankan Richard Eliezer Sebagai Anggota Polisi0
- Kapolda Riau Lepas Keberangkatan Irjen Rusdi Hartono di Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi0
- Pemerintah Indonesia dan Tiangkok Perkuat Kerja Sama Investasi Forum Kemitraan Bisnis0
Presiden RI mencontohkan, sektor perkebunan kelapa muda yang biasa dijual per butir Rp10.000-Rp15.000 dapat ditingkatkan nilai tambahnya. Dengan menjadikannya sebagai produk coco thumb layaknya yang banyak dijual di Thailand.
"Kalau jadi kayak di Thailand coco thumb itu dikupas sedikit saja sudah jadi Rp45.000-Rp50.000, tiga kali lipat. Ya urusan mempercantik kemasan saja," jelas Presiden RI.
"Jangan hanya berpikir hilirisasi ada di nikel, di tembaga. (Nanti) di perikanan, pertanian, perkebunan, memiliki potensi yang besar juga dan semua daerah memiliki ini semuanya," ungkapnya.
Menurut Presiden Jokowi, masyarakat di Indonesia sangat mampu melakukan pengolahan kemasan, tentu dengan didorong oleh para gubernur.
Sedangkan di sektor perikanan, Presiden mencontohkan bahwa ikan tidak hanya dapat diolah menjadi ikan asin. Melainkan juga dapat ditingkatkan nilai tambahnya jika diolah menjadi tepung ikan.
"Ikan dijual hanya jadi ikan asin ngga ada nilai tambah. Tapi kalau kita naikkan sedikit saja jadi tepung ikan, nilai tambah bisa dua-tiga kali," ungkapnya.
Presiden RI mengatakan, permintaan dunia akan tepung ikan termasuk besar. Sehingga nelayan, UMKM, koperasi, industri kecil, harus didorong untuk meningkatkan pengolahan demi mendapatkan nilai tambah.
Berkresasi dan didorong oleh pemerintah daerah UMKM akan menjadi semakin kuat dan hebat di kemudian hari