FN Indonesia Pekanbaru - Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup kembali digaungkan dengan semangat tinggi oleh jajaran Polda Riau bersama para mahasiswa Cipayung Plus di SMK YABRI Terpadu Pekanbaru, Jumat (08/08/2025).

Kegiatan yang bertajuk Green Policing ini dihadiri oleh personel Dit Binmas Polda Riau, Ipda Budi Prima bersama Bhabinkamtibmas Polresta Pekanbaru, Aipda Bambang serta Mahasiswa Cipayung Plus, Triyo Pandu dan Muhammad Benny Fachrozie.

Bertempat di halaman SMK YABRI yang berada di Gang Ilham, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, kegiatan ini menjadi simbol kuat kolaborasi antara kepolisian, mahasiswa, dan pelajar dalam membangun masa depan yang lebih hijau.

Dimana mereka turun langsung menanam pohon dan menyuarakan pentingnya kesadaran ekologi sejak usia muda.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan sesi edukasi singkat bertema Generasi Gen Z Cinta Lingkungan dan Peduli Hutan dan Penyuluhan Lingkungan Hidup, oleh Bhabinkamtibmas dan Mahasiswa Cipayung Plus, Triyo Pandu dan Muhammad Benny Fachrozie.

Pandu dalam paparan nya menegaskan pentingnya menjaga alam dan lingkungan untuk terwujud nya Riau yang hijau.

"kita hadir disini mengajak generasi Gen Z untuk mencintai lingkungan dengan menanam pohon, kita mulai kebiasaan menanam untuk kelangsungan hidup adik-adik ke depannya" ucap Pandu.

Tak sekedar aksi tanam pohon, kegiatan ini membawa pesan mendalam, menanam kepedulian, menanam masa depan. Tiga pohon mangga ditanam secara simbolis oleh siswa dan personel kepolisian sebagai wujud nyata komitmen terhadap lingkungan.

Kepala Sekolah SMK YABRI, Akirman menyampaikan apresiasi atas program Green Policing dan penanaman pohon ini, ia menegaskan dalam hidup sangat penting menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

"Dengan penanaman pohon dan memelihara hutan serta lingkungan akan terciptanya oksigen yang lebih baik untuk makhluk hidup. Dan apa yang menjadi program Kapolda Riau ini sangat baik demi keberlanjutan menjaga alam dan lingkungan. Kami siap menanam bukan hanya tiga pohon, tapi bahkan 30 hingga 300 pohon di masa depan. Semoga pohon-pohon ini tumbuh subur dan kelak bisa dinikmati generasi penerus SMK YABRI, bahkan setelah mereka lulus nanti,” tutur Kepala Sekolah, Akirman.

Dalam kesempatan tersebut, Polda Riau juga memberikan cendera mata berupa boneka Domang dan Tari, simbol satwa gajah dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian satwa dan hutan tropis di Riau. 

Direktur Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Polda Riau Kombes Pol Eko Budhi Purnomo, SIK melalui Ipda Budi Prima menyampaikan, Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut menjadi penjaga peradaban alam.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Green Policing Polda Riau pendekatan humanis dan edukatif dari institusi kepolisian dalam mendorong pelestarian lingkungan hidup dan kesadaran ekologi sejak usia dini," kata Ipda Budi Prima.

Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan bukanlah tugas satu pihak saja. Lewat sinergi antara kepolisian dan lembaga pendidikan seperti ini, generasi muda diajak untuk tak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga merasakan langsung pentingnya menjaga alam di sekitar mereka.

Dengan semangat Green Policing, Polda Riau berharap nilai-nilai cinta lingkungan bisa terpatri di hati para pelajar, tumbuh menjadi karakter kuat, dan menginspirasi aksi nyata ke depan.

"Dengan semangat kolaborasi ini, Polda Riau berharap bahwa nilai-nilai cinta lingkungan dapat terus tumbuh dan mengakar kuat di hati para pelajar calon pemimpin masa depan," kata Ipda Budi.

Kegiatan ini menjadi panggung sinergi antar elemen masyarakat, Polri, pelajar, guru, dan mahasiswa yang bergerak dalam satu visi, menjaga bumi. Edukasi lingkungan pun diberikan dengan pendekatan menyenangkan dan inspiratif, membangun empati generasi Z terhadap krisis ekologi yang nyata.

Acara ditutup dengan kegiatan penanaman pohon secara simbolis oleh pihak Polda Riau bersama para siswa dan guru, menciptakan suasana harmonis antara kepolisian, dunia pendidikan, dan alam.

Inisiatif ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dari satu pohon, satu sekolah, satu generasi. (***)