- Kapolda Riau Meriahkan CFD, Framing Pacu Jalur Tampilkan Budaya Riau di Tengah Kota
- Jelang Bhayangkara Run 2025, Kapolda Riau Sampaikan Permintaan Maaf atas Rekayasa Lalu Lintas
- Ratusan Peserta Meriahkan Fun Run Menuju Riau Bhayangkara Run 2025
- Polres Siak Bongkar Sindikat Penipuan Madu Palsu, Empat Pria Asal Aceh Diamankan
- Polres Siak Gelar Patroli Blue Light dan Pengamanan Objek Vital di Kecamatan Dayun
- Polsek Tualang Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan, Pelaku dan Barang Bukti Diamankan
- Sinergi KPLP dan Ditresnarkoba Polda Riau Berhasil Cegah Peredaran Narkoba di Balik Lapas
- Polda Riau Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan Sadis IRT di Kampar, Motif Uang Arisan dan Emas
- Melalui Program JALUR, Polres Inhu Berikan Pelayanan dan Bantuan ke Warga Bantaran Sungai Indragiri
- Bangga! Mahasiswa PCR Torehkan Prestasi di Ajang Pilmapres LLDIKTI Wilayah XVII 2025
Kemenlu RI : Tiga WNI Jadi Korban Luka-Luka Akibat Gempa di Turki

Keterangan Gambar : Gempa
FN-Indonesia.com. Jakarta - Senin (6/2/23). Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal akibat gempa Turki.
“Tiga orang WNI mengalami luka-luka, (yaitu) satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay. Saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ungkap Direktur Perlidungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha dikutip dari rri.co.id.
Dalam pernyataannya, KBRI menegaskan telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di Turki beserta Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi untuk menangani WNI yang terdampak. Setidaknya terdapat sekitar 6500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki.
Baca Lainnya :
- Polda Aceh Bangun Sinergi Melalui Perlombaan Mancing Presisi 20230
- Gaziantep Turki di guncang Gempa dahsyat Magnitudo 7,80
- KSDA Riau Selidiki Informasi Penampakan Harimau Sumatera0
- Prakiraan Cuaca Provinsi Riau, 5 Februari 20230
- Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia Sambut Timor Leste untuk Pertama Kali0
“Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa. Sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional,” jelasnya.