- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
- Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terungkap, Dua Pelaku Diamankan Ditresnarkoba Polda Riau
Insiden Kapal Imigran Tenggelam di Samudra Atlantik, 38 Imigran selamat dan 63 hilang

FN-Indonesia.com. Akibat insiden kapal imigran tenggelam di lepas pantai Tanjung Verde, Samudera Atlantik, Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) menyatakan 63 pengungsi diyakini meninggal dunia sementara 38 lainnya berhasil diselamatkan.
Juru bicara IOM Safa Msehli mengatakan bahwa tim pencari menemukan tujuh jenazah, sementara 56 lainnya masih hilang.
"pada Umumnya, ketika orang dilaporkan hilang setelah kapal tenggelam, mereka akan dianggap meninggal," ungkapnya dikutip cnnindonesia, Kamis (17/8/23).
Baca Lainnya :
- Tanam Pohon Ganja, Petani di Aceh di Tangkap Polisi0
- Juara Leagues Cup 2023, Lionel Messi Bawa Inter Miami Meraih Gelar Juara Perdana0
- Hasto Beri Kuliah Umum di Riau, Perguruan Tinggi Harus Jadi City Of Intellect0
- Luncurkan Pos Konsultasi Hukum, Bawaslu : untuk Wujudkan Pemilu Berkualitas0
- Pesawat Jet Jatuh di Malaysia, 10 Orang Tewas0
Hingga saat ini tidak diketahui penyebab kapal tersebut tenggelam karena minim informasi tentang insiden tersebut.
Tim advokasi migrasi Spanyol Walking Borders mengatakan kapal itu adalah kapal penangkap ikan besar, yang disebut pirogue. Kapal itu berlayar dari Senegal pada 10 Juli dengan lebih dari 100 pengungsi dan migran di dalamnya.
Insiden kapal karam itu baru diketahui pada Senin (14/8/23) oleh Walking Borders usai mendapat laporan dari keluarga di Fass Boye, sebuah kota tepi pantai 145km (90 mil) utara ibukota, Dakar.