Gajah Liar Masuki Perkebunan Warga, BBKSDA Riau Kirim Tim Mitigasi ke Pelalawan

Gajah Liar Masuki Perkebunan Warga, BBKSDA Riau Kirim Tim Mitigasi ke Pelalawan

By FN INDONESIA 17 Jun 2025, 11:50:05 WIB Daerah
Gajah Liar Masuki Perkebunan Warga, BBKSDA Riau Kirim Tim Mitigasi ke Pelalawan

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa


FN Indonesia Pelalawan - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim mitigasi ke Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Langkah ini diambil setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai kemunculan kawanan gajah liar yang merambah kawasan perkebunan warga sejak 12 Juni lalu. 

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menyatakan bahwa tim yang diterjunkan akan melakukan observasi langsung untuk memetakan pola pergerakan kawanan gajah. Observasi ini bertujuan menentukan apakah satwa dilindungi tersebut hanya melintas atau telah menetap di sekitar desa. 

“Dengan adanya interaksi negatif antara warga dan kawanan gajah, kami menurunkan tim untuk melihat situasinya langsung di lapangan,” ungkap Supartono, Senin (16/6/2025). 

Baca Lainnya :

Menurutnya, jika dari hasil pengamatan tim ditemukan indikasi bahwa kawanan gajah menetap di sekitar Desa Sotol, maka pihak BBKSDA akan segera melakukan langkah lanjutan. Langkah itu termasuk penggiringan kawanan gajah kembali ke habitat aslinya di hutan, baik secara manual maupun dengan bantuan gajah jinak. 

Supartono menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia meminta warga untuk tidak melakukan tindakan anarkis terhadap kawanan gajah yang merupakan satwa dilindungi. Sebaliknya, BBKSDA akan melakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman dan panduan penanganan konflik satwa liar. 

“Iya, nanti kita lihat apakah kawanan itu hanya lewat atau menetap. Kalau memang harus digiring, kita akan sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya. 

Sebagai tindakan sementara, warga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi keberadaan kawanan gajah demi keselamatan. Supartono juga menyarankan masyarakat menggunakan metode tradisional seperti bunyi-bunyian dan obor untuk menghalau gajah agar tidak mendekat ke permukiman. 

“Tidak perlu panik. Hindari bekerja dekat kawanan gajah. Kalau mereka mendekat, buat bunyi-bunyian, dan saat malam hari bisa nyalakan obor untuk mengusirnya,” tutup Supartono. 

Kemunculan kawanan gajah liar ini menambah daftar konflik manusia dan satwa liar yang kian meningkat di Riau akibat alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan.

BBKSDA berharap sinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah dapat meminimalisir potensi konflik sekaligus melindungi kelestarian fauna langka seperti gajah Sumatera. (***)






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment