- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
- Fokus Keamanan dan Kenyamanan, Wakapolda Riau Arahkan Personel di Festival Pacu Jalur Kuansing
- Kapolsek Kandis Hadiri Pesta Rakyat HUT RI ke-80 di Kelurahan Simpang Belutu
- Polda Riau Imbau Pembatasan Operasional Truk Berlaku Selama Festival Pacu Jalur di Kuansing
- 13 Kg Sabu Tujuan Kendari Digagalkan Polda Riau dan AVSEC Bandara SSK II, 2 Tersangka Ditangkap
Dituding Arogan ke Warga yang Blokade Komplek Mega Asri, Ini Kata Kapolsek Bukit Raya

Pekanbaru, FNIndonesia.com - Kapolsek Bukt Raya, Kompol Syafnil buka suara soal tudingan yang menyebut bahwa dirinya arogan dan telah memaki-maki seorang ibu di Komplek Perkantoran Mega Asri Green Office, Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Diungkap Syafnil, ketegangan antara ibu dan suaminya tersebut terjadi pada Senin (1/7/2024) lalu di Komplek Mega Asri. Saat itu dirinya mendapat laporan tentang dugaan tindak pidana pengancaman dan penutupan jalan di komplek perkantoran itu oleh sepasang suami isti yang mengaku pemilik tanah.
"Saya datang kesana karena ada laporan blokade jalan di komplek Mega Asri dari pemilik. Saat dibuka blokade, tiba-tiba mendadak muncul seorang bapak-bapak yang marah melarang kami membuka blokade. Kemudian datang istrinya marah-marah yang menyebut kami arogan. Dia juga membentak-bentak Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Saya sebenarnya yang dimaki-maki, bukan dia," tegas Syafnil, Senin (8/7/2024).
Baca Lainnya :
- Soal Kutipan Biaya Tambahan PKL di Area Kuliner, Begini Penjelasan LPM Sukajadi0
- 300 Lebih Pegawai di Kejati Riau Ikuti Tes Urine 0
- Polisi Tangkap Pengedar Ekstasi, 21 Butir Inek Disita dalam Kamar Kos0
- Kru Kapal Asal Rusia Hilang Perairan Selat Malaka-Bengkalis0
- Waspada! Hotspot Karhutla Mulai Terdeteksi di Riau0
Kompol Syafnil menjelaskan, soal beredarnya rekaman yang menarasikan dan memperlihatkan bahwa dirinya bersitegang dengan ibu tersebut, itu tidak seperti yang dilihat. "Video itu sudah dipotong-potong, tidak semuanya diperlihatkan," ungkapnya.
Saat ini, kata Syafnil, peristiwa itu telah dilaporkan secara resmi oleh pengelola komplek tersebut ke Polsek Bukit Raya.
"Dasarnya laporan Polisi Nomor : B/48/VII/2024/SPKT/Polsek Bukit Raya/Polresta Pekanbaru/Polda Riau yang dibuat pada 5 Juli 2024. Pelapornya Lawzardi dan terlaporya AK," ungkapnya.
Saat peristiwa itu, di lokasi terlapor menebar potongan batang-batang kayu akasia sehingga jalan tidak bisa dilewati. Jalan tersebut juga dijaga oleh pelaku. Terlapor meminta uang Rp 150 juta ke pemilik Mega Asri dan mengancam akan mengerahkan massa.
"Kemudian pelaku meminta pembayaran uang sebesar Rp 150 juta, kalau tidak akan dikerahkan massa serta akan mendirikan tembok. Terlapor mengungkit masalah lama, katanya tanah lama yang dijual ke pelapor masih berhutang Rp 150 juta lagi. Oleh sebab itu terlapor memblokade jalan masuk ke komplek Mega Asri. Tidak senang dengan perbuatan AK, pelapor selanjutnya membuat laporan resmi ke Polsek Bukit Raya," lanjutnya.
Saat ini, kata Syafnil pihaknya sedang mendalami laporan dari pelapor, meminta keterangan saksi dan telah mengamankan barang bukti di lokasi.
"Kita lanjut perkara dan akan dinaikkan ke penyidikan, dan akan kita panggil sebagai tersangka si AK ini," pungkas Syafnil.(dpn)