- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Titik Panas di Riau Meluas, Capai 589 Titik Hampir Setengah Hotspot Sumatera Berasal dari Riau, Rohil Terbanyak

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru – Provinsi Riau kembali menjadi sorotan nasional menyusul lonjakan drastis titik panas (hotspot) yang terpantau pada akhir pekan ini. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, tercatat sebanyak 589 titik panas muncul di wilayah Riau pada Minggu (20/7/2025).
Jumlah ini menyumbang hampir setengah dari total 1.208 titik panas yang terdeteksi di seluruh Pulau Sumatera. Titik panas tersebut tersebar merata di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau, menandakan adanya peningkatan signifikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang harus diwaspadai.
"Untuk Riau sendiri, sebaran titik panas terpusat di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 354 titik, disusul Kabupaten Rokan Hulu 142 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 17 titik, Kampar 16 titik, Bengkalis dan Kota Dumai masing-masing 15 titik, Kuantan Singingi 4 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik,” ungkap Forecaster On Duty, Anggun.
Lonjakan titik panas di Riau ini mengindikasikan kondisi kekeringan yang semakin parah, diperparah oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar yang kerap terjadi pada musim kemarau. Data satelit memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun daerah di Riau yang luput dari sebaran titik panas tersebut.
Kabupaten-kabupaten seperti Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Siak dilaporkan sebagai wilayah dengan konsentrasi titik panas tertinggi. Bahkan, sebagian titik panas terpantau memiliki tingkat kepercayaan tinggi, yang menunjukkan adanya indikasi kuat aktivitas pembakaran di lapangan.
Provinsi Riau mencatat jumlah hotspot terbanyak, disusul oleh Sumatera Utara dengan 300 titik dan Sumatera Barat dengan 193 titik.
Provinsi lain yang juga terdampak meliputi Sumatera Selatan (67 titik), Jambi (53 titik) Bangka Belitung (55 titik) Aceh (37 titik) Bengkulu (11 titik) Kepulauan Riau (4 titik) dan Lampung (2 titik). (***)