- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Satlantas Polresta Pekanbaru Sosialisasi Tertib Lalu Lintas dan Tanam Pohon di MTS IT Fadhillah

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru – Memasuki hari ke-8 pelaksanaan Operasi Patuh Lancang Kuning 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru kembali melaksanakan kegiatan yang mengedukasi dan inspiratif. Kali ini, Satlantas menyambangi MTS IT Fadhillah di Jalan Muhajirin, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, Selasa (22/7/2025).
Dengan mengusung semangat Green Policing sebuah program kepolisian yang menekankan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol I Made Juni Artawan, didampingi Kanit Kamsel AKP Irsan Effendi, serta personel dari Unit Kamsel Satlantas.
Dalam kegiatan tersebut, personel Satlantas menyampaikan materi penting seputar pelanggaran-pelanggaran prioritas dalam Operasi Patuh Lancang Kuning, seperti pengendara di bawah umur, tidak menggunakan helm, penggunaan knalpot brong, dan pelanggaran marka jalan. Para siswa, siswi, dan guru diajak berdiskusi serta diberikan pemahaman tentang keselamatan berkendara, kepatuhan terhadap rambu lalu lintas, dan etika berlalu lintas.
Dalam sambutannya, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, melalui Kasat Lantas Kompol I Made Juni menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan menanamkan disiplin berlalu lintas, tetapi juga membentuk kesadaran anak-anak terhadap pentingnya mencintai dan menjaga alam.
"Kami ingin anak-anak memahami bahwa tertib lalu lintas adalah bagian dari menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Di sisi lain, kami juga mengajak mereka menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan. Harapan kami, dari sekolah ini lahir agen-agen perubahan yang peduli pada aturan dan pada bumi tempat kita tinggal," ucap Kompol I Made Juni.
Usai sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon di lingkungan sekolah. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Satlantas dan pihak sekolah dalam mendukung gerakan pelestarian alam.
Program Green Policing yang diusung kepolisian merupakan inisiatif pro-lingkungan yang mendorong personel kepolisian beserta masyarakat untuk lebih peduli terhadap dampak aktivitas manusia terhadap alam.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak jangka panjang terhadap perilaku generasi muda. Dengan memperkenalkan pentingnya tertib lalu lintas dan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini, Satlantas Polresta Pekanbaru berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas dan patuh hukum, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan bumi.
"Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) adalah tugas bersama. Dan kami percaya, pelajar memiliki potensi besar menjadi agen perubahan di masyarakat," tambah Kompol I Made Juni.
Pihak sekolah MTS IT Fadhillah menyambut positif kegiatan ini dan menyampaikan apresiasinya kepada Satlantas Polresta Pekanbaru. Menurut mereka, kegiatan ini mampu memotivasi siswa untuk lebih disiplin serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan sinergi antara kepolisian dan lembaga pendidikan, Operasi Patuh Lancang Kuning 2025 tak hanya menjadi momen penegakan hukum, tetapi juga sarana membangun budaya tertib berlalu lintas dan peduli lingkungan yang berkelanjutan. (***)