- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
- Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Terungkap, Dua Pelaku Diamankan Ditresnarkoba Polda Riau
- Ribuan Penonton Padati Dragbike Sessions V Ditlantas Polda Riau: Tekankan Safety Racing, No Street Racing!
- Kurang Hati-Hati Saat Hujan, Fortuner Naik ke Pembatas Jalan Tol Pekanbaru–Bangkinang, 3 Orang Luka-Luka
- Dirgahayu ke-80 TNI! Kapolres Kampar dan Jajaran Beri Surprise Hangat untuk Kodim 0313/KPR
Kemenangan Afni-Syamsurizal di Siak Diakui Irving Dibantah Alfedri

Siak, FNIndonedia.com - Pasangan calon Dr.Afni-Syamsurizal unggul sementara di Pilkada Siak berdasarkan penghitungan C1 surat suara. Paslon nomor urut 2 ini meraih 82.427 suara (40,8%) berdasarkan rekapitulasi hasil suara dari seluruh 829 TPS (100%) di Kabupaten Siak, Rabu (27/11/2024).
Keunggulan pasangan ini mengungguli dua pasangan lainnya: Paslon nomor urut 3, Alfedri-Husni, dengan 81.546 suara (40,4%), Paslon nomor urut 1, Irving-Sugianto, dengan 37.877 suara (18,8%).
Baca Lainnya :
- AKBP Kurnia dan Pamatwil Bersama Rombongan Tinjau Rapat Pleno di PPK Rasbar0
- Optimalkan Satgas Power On Hand, Polda Riau Apel Gelar Pasukan dan Patroli Skala Besar 0
- Polsek Pujud Kawal Pergeseran Kotak Suara ke Gudang PPK0
- Polsek Pujud Gelar Cooling System Paska Pencoblosan Pilkada Serentak0
- Polisi Amankan Surat Suara dan Kotak Suara 7 TPS di Desa Lubuk Muda0
Atas hasil ini juga mendapat pengakuan dari Paslon nomor urut 01, Irving-Sugianto. Bahkan dengan berbesar hati, Irving mengucapkan selamat pada kompetitornya ini.
"Hasil penghitungan C1 kami tidak beda jauh. Kami ucapkan selamat kepada Afni-Syamsurizal," kata Irving.
Calon Bupati perempuan pertama Siak, Dr.Afni juga menegaskan bahwa penghitungan yang dilakukan oleh Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar dilakukan dengan menggunakan form C1.
"Kami punya dua saksi dalam, dan saksi pelapis di semua TPS. Bahkan pada titik rawan, kami memiliki 10-15 relawan saksi yang bersiaga di luar TPS. InsyaAllah, data ini valid untuk disandingkan nantinya dengan penghitungan data KPU," kata Dr.Afni.
Seiring dengan pernyataan ini, penolakan langsung ditunjukkan oleh kubu petahana Alfedri-Husni. Real Count mereka yang semula terus update, selama lebih dari 3 jam mendadak berhenti. Setelah itu beberapa keanehan terjadi. Data yang ditampilkan berubah-ubah untuk perolehan suara. Padahal jumlah TPS yang diinput tetap sama.
Misal pada jam 23:28 suara 80.052, kemudian pada jam 23:34 suara untuk Paslon 2 berubah menjadi 80.025, dan pada jam 00:46 suara diturunkan menjadi 79.965. Sementara jumlah TPS yang masuk semua sama yakni 809/829.
Keanehan lainnya dari jam 02.56 Wib tampilan website realcount Paslon 3 sudah tidak bisa diakses. Saat ditanya media tim paslon 03, kenapa web real count tidak bisa diakses, mereka menolak untuk menjawabnya.
Tak hanya itu, pasangan nomor urut 3 ini mengklaim 82.654 suara atau 40.82%. Sementara, dari hasil hitungan cepat pasangan nomor 1 Irving-Sugianto hanya meraih 18.74 % atau 37.955 suara, dan paslon 2 disebut merain 40,44% suara atay 81.879.
"Banyak keanehan dengan respon incumbent dan klaim kemenangan yang baru dilakukan jam 2 pagi. Ada jeda waktu yang sangat lama. Harusnya kalau memang yakin menang, mereka segera mengumumkan kemenangan, bukan dengan menyetop tampilan real count beberapa jam dan baru menggelar konferensi pers dini hari. Padahal data C1 rekap suara TPS harusnya bisa selesai sejak sore pasca pemilihan," kata pengamat politik Riau, Muhammad Arif.
Keanehan lainnya menurut Arif, sebagai incumbent yang memiliki seluruh struktur dan perangkat yang masih melekat, hal mudah bagi Alfedri-Husni untuk mengumumkan kemenangan dibanding kompetitornya lebih cepat.
"Tapi mengapa justru tampilan real count mereka hentikan dengan hanya menyisakan 20 TPS dan itu terjadi berjam-jam. Setelah itu tiba-tiba dini hari mengklaim menang. Ini patut diwaspadai bagi semua pihak, akan ada konflik kepentingan yang sangat tinggi mengingat Alfedri masih berkuasa sebagai Bupati, sedangkan Afni pendatang baru dengan pemilih yang sangat militan di akar rumput. Penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU, Bawaslu, TNI/Polri harus sangat berhati-hati dengan ini," kata Alex.(***)