- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
- Tim Subdit I Ditresnarkoba Polda Riau Gulung Sindikat Narkoba, Sita 923 Ekstasi dan 1,3 Kg Sabu
- Lewat Konsep Green Policing, Kapolda Riau Ajak Pelajar Darma Yudha Jadi Generasi Penjaga Bumi
- Tim Raga Polres Pelalawan Gelar Patroli Gabungan, Ciptakan Kamtibmas Kondusif di Akhir Pekan
- Green Policing dan Keterampilan Public Speaking Jadi Fokus Kapolda Riau dalam Pembinaan Personil
Bupati Pelalawan Zukri Suarakan Aspirasi Masyarakat: Minta Penundaan Relokasi TNTN Hingga Ada Solusi Terbaik

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pelalawan, Riau – Bupati Pelalawan H. Zukri menyampaikan sikap tegas dan empatinya kepada masyarakat yang menolak rencana relokasi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Dalam pidatonya di hadapan massa aksi pada bulan Agustus ini, Zukri menyatakan dirinya memahami keresahan dan kebatinan warga yang merasa terancam dengan relokasi yang dijadwalkan pada 22 Agustus mendatang.
“Saya sadar kebatinan kalian. Kebatinan kalian yang kalian pikirkan hari ini adalah tanggal 22 Agustus, betul? Maka kebatinan itu saya sampaikan hari ini kepada kalian,” ujar Zukri dalam orasinya yang disambut tepuk tangan dan teriakan dukungan dari ratusan warga yang hadir.
Zukri menegaskan bahwa dirinya akan secara resmi meminta pemerintah pusat dan pihak terkait agar rencana relokasi pada 22 Agustus tersebut ditunda, sampai ditemukan solusi yang adil dan berpihak kepada masyarakat.
“Saya akan minta dengan sadar kepada Satgas PKH, 22 Agustus untuk diundur sebelum ada solusi yang terbaik untuk masyarakat Pelalawan,” tegasnya.
Warga yang tinggal dan bergantung pada lahan di sekitar kawasan TNTN menyuarakan penolakan keras terhadap kebijakan relokasi. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak berpihak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal yang telah bertahun-tahun mengelola lahan secara turun-temurun.
“Kalau kami dipaksa pindah, kami harus tinggal di mana, Anak-anak kami sekolahnya bagaimana,” ucap salah satu warga dalam aksi damai yang berlangsung tertib. (F)