- Dua Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Tiba di Pekanbaru, Disambut Isak Tangis Keluarga
- Tragedi Galian Batu Bata, Kapolda Riau Tegaskan Penertiban Tambang Ilegal
- Kapolda Riau Soroti Tambang Ilegal Usai Dua Bocah Tewas Tenggelam di Tenayan Raya
- Kompol Dwi Krismiyati Resmi Jabat Kapolsek Senapelan, Polresta Pekanbaru Gelar Upacara Sertijab
- Hilang Dua Hari di Kebun Karet, Kakek 72 Tahun di Meranti Ditemukan Selamat dengan Kisah Misterius
- Bhabinkamtibmas Polsek Batu Hampar Ajak Siswa Cinta Lingkungan Lewat Program Green Policing
- Patroli Sinergitas TNI-Polri di Batu Hampar, Kapolsek IPTU Nober MJ Sinaga Pastikan Aman
- Kapolda Riau Beri SIM Gratis, Bibit Pohon, Pasar Murah hingga Doorprize dalam Silaturahmi Bersama Ojek Online
- Melalui Green Policing, Kapolda Riau Gelar Silaturahmi dan Olahraga Bersama Komunitas Ojek Online
- Polisi Bongkar Praktik Jagal Anjing Ilegal di Pekanbaru, Dua Pelaku Ditangkap
Dua Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Tiba di Pekanbaru, Disambut Isak Tangis Keluarga

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru – Suasana haru menyelimuti Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Selasa (9/9/2025) siang. Dua peti jenazah korban kecelakaan helikopter di Kalimantan Selatan, atas nama Yudi Febrian dan Iboy Irfan Rosa, tiba sekitar pukul 14.00 WIB setelah diterbangkan dari Banjarmasin.
Setibanya di bandara, kedua peti jenazah langsung diturunkan dengan penuh kehati-hatian dan disambut tangis histeris keluarga yang telah menunggu sejak pagi. Selanjutnya, jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka masing-masing untuk prosesi pemakaman.
Manager Operasi Bandara SSK II Pekanbaru, Immamura Ginting, mengatakan proses pemulangan jenazah berjalan lancar berkat koordinasi intensif seluruh pemangku kepentingan.
“Kedua jenazah diterbangkan menggunakan pesawat komersil Super Air Jet nomor penerbangan IU 912. Setelah tiba, jenazah atas nama Yudi Febrian dibawa ke rumah duka di Jalan Amir Hamzah, sedangkan jenazah Iboy Irfan Rosa ke Pandau,” ucap Immamura.
Ia menambahkan, pihak bandara berupaya semaksimal mungkin agar proses pemulangan berlangsung dengan tertib dan penuh penghormatan.
“Kami berkoordinasi dengan maskapai, pihak kargo, serta instansi terkait agar keluarga tidak mengalami kendala dalam proses pengeluaran jenazah. Ini adalah bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum,” jelasnya.
Kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa kedua warga Riau itu terjadi di kawasan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beberapa hari lalu.
Helikopter tipe BK117-D3 milik PT Eastindo Air tersebut dipiloti Haryanto dengan teknisi Hendra. Selain awak, terdapat enam penumpang yaitu Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Dalam insiden itu, helikopter dilaporkan hilang kontak saat melaksanakan penerbangan komersil. Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian hingga akhirnya menemukan bangkai helikopter berikut korban di lokasi kejadian yang sulit dijangkau.
Kedatangan jenazah Yudi dan Iboy di Pekanbaru meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, serta rekan kerja. Sejumlah pelayat sudah menunggu di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dimakamkan.
Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan pada hari yang sama di TPU terdekat, sesuai permintaan keluarga.
“Semoga keluarga diberi ketabahan menghadapi cobaan ini. Kami semua merasa kehilangan yang sangat mendalam,” ucap salah satu kerabat korban di rumah duka Jalan Amir Hamzah.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan penerbangan, terutama di wilayah dengan kondisi geografis sulit seperti pegunungan, harus terus menjadi prioritas utama. (***)