- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
- Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubernur Riau, Pagar Kiri Gedung Jebol Saat Aksi
- Kasus 63 Kg Ganja, UIN Suska Riau Perketat Keamanan dan Bentuk Satgas Antinarkotika
- Gerakan Pangan murah Sinergi Bulog dan Polres Rohil serta Jajaran di Mapolsek Batu Hampar
Ada Perkampungan Imigran Ilegal di Pekanbaru

Keterangan Gambar : Lokasi perkampungan pengungsi ilegal di belakang Kantor Rudenim Kota Pekanbaru(foto:ref)
Pekanbaru, FNIndonesia.com - Kurang lebih 150 imigran ilegal asal Rohingya mendirikan perkampungan di Kota Pekanbaru. Merkea mendirikan tenda-tenda darurat di sebuah gang di Jalan Wan Datuk Abdul Jamal, belakang gedung purna MTQ Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (21/5/2024), ratusan pengungsi Rohingya itu terlihat mendirikan belasan tenda di sebuah lahan kosong dekat Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru. Tenda yang mereka dirikan cukup sederhana yang terbuat dari terpal, bambu dan kain.
Baca Lainnya :
- Aset Penunggak Pajak Rp9,2 M Disita Kanwil DJP Riau0
- Pimpinan Pesantren di Inhu Ditangkap Atas Tuduhan Lecehkan 8 Santriwati0
- Bandar Shabu Mantulik Diringkus Usai Bikin Resah Warga Kampar0
- Soal Kasus Vina, Anggota DPR Yakin Polisi dapat Tuntaskan: Jangan Terprovokasi0
- Mantan Kabareskrim Minta Publik Sabar dan Tak Berasumsi Terkait Kasus Vina0
Tenda-tenda dihuni oleh kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Ada juga imigran yang terlihat memiliki bayi yang baru lahir.
Sayedullah, salah satu imigran asal Rohingya mengatakan,dia bersama rombongan masuk ke Indonesia melalui Banda Aceh. Empat bulan di Aceh, mereka diangkut ke Pekanbaru menggunakan bus.
"Kami dari Aceh lalu ke Pekanbaru. Alhamdulillah di Pekanbaru di kasih makan orang baik. Ada 150 orang laki-laki, perempuan dan anak-anak," kata Sayedullah.
Sementara itu, imigran Rohingya lainnya, Sulaidbosa mengatakan dirinya telah berada di Kota Pekanbaru selama 2 bulan. Sebelumnya dia bersama rombongannya berada di Aceh selama 4 bulan. Dia mengatakan, etnis Rohingya rela meninggalkan tanah kelahirannya karena selalu mendapat tekanan di negerinya sendiri.
"Kami diserang oleh bangsa kami sendiri karena kami Muslim. Sepertinya pemerintah di sana tidak menginginkan kehadiran kami," katanya.(***)