- Polres Kampar Gerakkan 18,25 Hektar Lahan untuk Jagung, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Desak Pembatalan Sertifikat PT HM Sampoerna, Kuasa Hukum Masrul: BPN Pekanbaru Langgar Aturan!
- Geruduk Kantor BPN Pekanbaru, Massa Desak Usut Dugaan Gratifikasi dan Mafia Tanah
- Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV 2025 di Batu Hampar Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
Pemprov dan Polda Riau Gelar Apel Operasi PETI Kuantan 2025, Tegaskan Komitmen Bersihkan Sungai Jelang Pacu Jalur

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Kuantan Singingi — Pemerintah Provinsi Riau bersama Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Penertiban Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Kuantan 2025.
Giat apel berlangsung di bawah Jembatan Gantung Dusun Tongah, Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Kamis pagi (31/7/2025).
Apel dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, dan dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Kuansing, termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, Kajati Riau Akmal Abbas, Kepala BIN Daerah Riau Brigjen Pol Bambang Heri S., Wakapolda Riau Brigjen Pol A. Jossy Kusumo, serta Bupati Kuansing, Kapolres Kuansing, dan Dandim 0302 Inhu-Kuansing.
Dalam amanatnya, Gubernur Abdul Wahid menekankan bahwa operasi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan upaya konkret menyelamatkan lingkungan, khususnya menjelang pelaksanaan event budaya Pacu Jalur di Tepian Narosa, ikon wisata Riau.
“Kegiatan PETI telah menyebabkan kerusakan parah terhadap Sungai Kuantan. Operasi ini adalah langkah bersama untuk menyelamatkan ekosistem sungai, agar saat Pacu Jalur digelar, Sungai Kuantan sudah jernih dan bebas dari aktivitas ilegal,” ujarnya.
Gubernur menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Polda Riau dan mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Kuansing sebagai daerah bebas PETI, serta menekankan pentingnya menjaga warisan alam sebagai bagian dari tanggung jawab generasi masa kini.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menegaskan bahwa Operasi PETI Kuantan 2025 akan dilakukan secara intensif dan berkelanjutan.
“Tidak ada kompromi terhadap aktivitas yang merusak lingkungan. Baik pelaku di lapangan, penampung, maupun pihak yang membekingi akan ditindak tegas. Operasi ini adalah bentuk keseriusan kami,” tegas Kapolda.
Kapolda juga menyatakan bahwa keberhasilan operasi sangat bergantung pada sinergi antar pihak—aparat, pemerintah, tokoh masyarakat, hingga warga. Ia berharap Kuansing bisa menjadi contoh penegakan hukum lingkungan di Riau.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama, pemasangan plang larangan PETI di sejumlah titik strategis, dan penanaman pohon simbolis oleh Gubernur, Kapolda, dan unsur Forkopimda. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyusuran pinggiran Sungai Kuantan dan pelepasan jalur tradisional, meninjau langsung arena Pacu Jalur Tepian Narosa.
Apel Gelar Pasukan berakhir pukul 09.00 WIB dengan situasi aman dan kondusif. Dengan dimulainya Operasi PETI Kuantan 2025, pemerintah dan aparat menegaskan komitmennya menjaga marwah, kelestarian lingkungan, dan budaya masyarakat Riau. (***)