- Apel Akbar Satkamling Riau, 300 Kasatkamling Ikuti Pembacaan Ikrar Green Policing
- Dogfight F-16 TNI AU dan F-15 USAF Warnai Latma Cope West 2025 di Langit Pekanbaru
- 300 Kasatkamling Hadir dari 3 Daerah, Dorong Penguatan Keamanan Lingkungan hingga Tingkat RT/RW
- Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Gajah Tari Kalista Lestari
- Apel Akbar Satkamling di Riau, Kapolda: Pilar Keamanan Harus Dimulai dari Lingkungan Terkecil
- Satkamling, Bansos, Green Policing hingga Jembatan Jadi Fokus Kunker Gubernur dan Kapolda Riau ke Meranti
- Konservasi Berduka, Anak Gajah Tari Adik Domang di TNTN Ditemukan Mati, Diduga Karena sakit
- Cegah Karhutla, Personil Polsek Batu Hampar Beri Himbauan Larangan Membakar Hutan dan Lahan
- Dua Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Tiba di Pekanbaru, Disambut Isak Tangis Keluarga
- Tragedi Galian Batu Bata, Kapolda Riau Tegaskan Penertiban Tambang Ilegal
Dogfight F-16 TNI AU dan F-15 USAF Warnai Latma Cope West 2025 di Langit Pekanbaru

Keterangan Gambar : Foto : Dokumentasi Pen AU Lanud Roesmin Nurjadin
FN Indonesia Pekanbaru - Latihan tempur udara jarak dekat atau dogfight antara jet tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara dan F-15 Strike Eagle dari United States Air Force (USAF) menjadi sorotan dalam rangkaian Latihan Bersama (Latma) Cope West 2025. Kegiatan berlangsung di Military Training Area Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (9/9/2025).
Sejak resmi dibuka, penerbang dari kedua negara langsung mengikuti tahapan latihan taktis yang disusun sistematis. Dimulai dari Basic Fighter Maneuvers (BFM) untuk mengasah kemampuan tempur individu, dilanjutkan Air Combat Maneuvering (ACM) yang menekankan kerja sama tim dalam pertempuran berpasangan maupun kelompok.
Latihan kemudian berlanjut pada skenario Defensive Counter Air (DCA) dan Offensive Counter Air (OCA). Pada skenario ini, Blue Force yang terdiri dari empat F-16 TNI AU bertugas menjaga wilayah udara melalui misi Combat Air Patrol (CAP). Sementara itu, Red Force beranggotakan dua F-15 USAF dan dua F-16 TNI AU melaksanakan misi ofensif menembus pertahanan udara.
Perbedaan karakteristik kedua jet tempur menambah dinamika latihan. F-16 Fighting Falcon TNI AU yang lincah dan gesit berhadapan dengan F-15 Strike Eagle USAF yang unggul dalam kecepatan dan daya jelajah. Kondisi ini memaksa penerbang mengaplikasikan taktik terbaik, seolah menghadapi pertempuran udara sesungguhnya.
Direktur Latihan Cope West 2025 dari TNI AU, Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, S.T., menegaskan bahwa latihan bukan hanya uji kemampuan, tetapi juga sarana memperkuat kerja sama.
“Latma Cope West 2025 memberikan ruang bagi penerbang untuk menguji keterampilan, meningkatkan interoperabilitas, serta memperdalam pemahaman taktik udara bersama mitra dari USAF. Inilah wujud komitmen TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menambahkan bahwa kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kedua angkatan udara.
“Kami bangga Lanud Roesmin Nurjadin dipercaya menjadi lokasi latihan internasional ini. Dengan latihan bersama, para penerbang tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat persahabatan, rasa saling percaya, dan kerja sama strategis antara TNI AU dan USAF,” tuturnya. (F)