Konservasi Berduka, Anak Gajah Tari Adik Domang di TNTN Ditemukan Mati, Diduga Karena sakit

Konservasi Berduka, Anak Gajah Tari Adik Domang di TNTN Ditemukan Mati, Diduga Karena sakit

By FN INDONESIA 10 Sep 2025, 12:59:35 WIB Daerah
Konservasi Berduka, Anak Gajah Tari Adik Domang di TNTN Ditemukan Mati, Diduga Karena sakit

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa


FN Indonesia Pelalawan – Kabar duka datang dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau. Seekor anak gajah bernama Tari, yang dikenal sebagai adik angkat gajah jinak Domang, ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) pagi. 

Kepala Balai TNTN, Heru Sumantoro, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kematian Tari pertama kali diketahui oleh para mahout atau pawang gajah yang sedang melakukan pengecekan rutin di lapangan. 

“Pagi tadi waktu mahout mau cek ke lapangan ternyata Tari sudah mati. Padahal semalam masih terlihat baik-baik saja,” kata Heru kepada wartawan. 

Baca Lainnya :

Untuk memastikan penyebab kematian, tim dokter hewan bersama petugas TNTN langsung melakukan nekropsi atau bedah bangkai di lokasi. Beberapa sampel organ tubuh Tari juga diambil untuk kemudian dibawa ke laboratorium di Bogor guna diteliti lebih lanjut. 

“Gajah ini kadang memang seperti itu, tampak sehat tapi bisa mendadak mati. Karena itu penyebab pastinya masih didalami. Bisa karena virus, penyakit, atau faktor lain,” jelas Heru. 

Tari merupakan salah satu anak gajah yang selama ini menjadi bagian dari upaya konservasi gajah Sumatera di TNTN. Keberadaannya sangat penting bagi program perawatan dan interaksi sosial dengan gajah-gajah jinak lainnya. 

“Kehilangan Tari tentu menjadi duka mendalam bagi jajaran TNTN dan para mahout yang sehari-hari merawatnya. Tari bukan hanya sekadar satwa binaan, tapi sudah menjadi bagian dari keluarga besar Tesso Nilo,” tutur Heru. 

Pihak TNTN berkomitmen melanjutkan upaya pelestarian gajah Sumatera meski harus menghadapi tantangan besar, termasuk kematian mendadak yang kerap terjadi pada satwa liar. 

Sebagai informasi, gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) termasuk salah satu satwa endemik Indonesia yang berstatus Kritis (Critically Endangered) menurut daftar merah IUCN. Populasinya terus menurun akibat perburuan, perusakan habitat, konflik manusia-satwa, hingga penyakit. 

Upaya konservasi di TNTN menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga kelestarian gajah Sumatera. Meski kehilangan Tari, pihak TNTN berharap momentum ini bisa menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian semua pihak dalam melindungi satwa dilindungi tersebut. (***)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment