- Polres Kampar Gerakkan 18,25 Hektar Lahan untuk Jagung, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Desak Pembatalan Sertifikat PT HM Sampoerna, Kuasa Hukum Masrul: BPN Pekanbaru Langgar Aturan!
- Geruduk Kantor BPN Pekanbaru, Massa Desak Usut Dugaan Gratifikasi dan Mafia Tanah
- Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV 2025 di Batu Hampar Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
- Polsek Batu Hampar Sosialisasikan Green Policing, Ajak Siswa TK Cinta Lingkungan Sejak Dini
- Pastikan Disiplin Anggota, Kapolres Kampar Lakukan Inspeksi Mendadak Senpi Dinas
BBKSDA Riau Selamatkan Beruang Madu yang Masuk Permukiman, Kini Telah Dilepasliarkan

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Seekor Beruang Madu (Helarctos malayanus) jantan berhasil dikembalikan ke habitat aslinya di kawasan hutan konservasi Riau setelah sebelumnya masuk ke wilayah permukiman warga di Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan. Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata efektivitas kolaborasi antarinstansi dalam upaya pelestarian satwa liar di Indonesia.
Informasi awal mengenai kemunculan satwa yang termasuk dalam kategori dilindungi ini diterima oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada Minggu malam, 18 Mei 2025. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (YTNTN), Yayasan Arsari Djojohadikusumo, serta masyarakat setempat langsung bergerak cepat untuk mengevakuasi satwa tersebut.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, S.Hut., M.P., dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (26/5), menjelaskan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk memasang kandang jebak di lokasi terakhir beruang terlihat.
“Tim bekerja ekstra hati-hati demi menghindari stres pada satwa. Upaya awal pada Selasa (20/5) belum berhasil karena mekanisme jebakan yang belum optimal. Namun, dengan perbaikan dan kesabaran, beruang berhasil diamankan pada Rabu (21/5),” ungkap Supartono.
Setelah dilakukan observasi oleh tim medis, diketahui bahwa beruang tersebut berada dalam kondisi sehat, cukup usia, dan tidak menunjukkan gejala trauma. Dengan pertimbangan tersebut, keputusan untuk segera melepasliarkannya pun diambil.
Pelepasliaran dilakukan pada Kamis (22/5) di kawasan hutan konservasi yang menjadi habitat alaminya. Proses pelepasan berlangsung lancar dan menjadi momen penting dalam upaya konservasi di wilayah Riau.
“Keputusan untuk melepasliarkan secara langsung diambil setelah seluruh tim memastikan kondisi fisiknya memenuhi syarat. Ini adalah langkah terbaik untuk mendukung kelestarian spesies yang kian terancam,” tegas Supartono.
Selain operasi penyelamatan, tim gabungan juga melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada warga Desa Makmur Sejahtera. Dalam sosialisasi tersebut, masyarakat diimbau untuk, Menghindari aktivitas sendirian di ladang, terutama pada pagi dan malam hari dan tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar, terutama yang dilindungi serta segera melaporkan ke BBKSDA Riau jika menemukan satwa liar di sekitar permukiman.
Langkah ini diambil untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup berdampingan dengan satwa liar sekaligus mencegah konflik yang dapat membahayakan manusia maupun hewan.
Baca Lainnya :
- Wakapolda Riau Resmi Buka Pelatihan Tim RAGA Gelombang II Tahun 20250
- Polda Riau Tingkatkan Kompetensi Personel Lewat Pelatihan Public Speaking dan Service Excellence0
- Jaga Standar Kebersihan dan Gizi, Petugas Dapur Terima Pembinaan Intensif0
- Sapi Bernama Bagong Terpilih Jadi Sapi Kurban Presiden Prabowo Jelang Iduladha 20250
- Pesawat Jupiter Aerobatic Team Menari di Langit Pekanbaru Usai Tampil di Langkawi0
Operasi terpadu ini menjadi simbol penting keberhasilan kolaborasi multipihak dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan pelestarian satwa endemik Indonesia. Diharapkan, keberhasilan penyelamatan dan pelepasliaran Beruang Madu ini dapat menjadi inspirasi dan acuan bagi operasi konservasi satwa liar lainnya di tanah air. (***)