- Polsek Kandis Tangkap Pelaku Penggelapan Mobil Milik Buruh Harian Lepas
- Kolaborasi BKO Lanud RSN dan Avsec SSK II Gagalkan 11,3 Kg Narkotika dalam Dua Pekan
- Kapolsek Batu Hampar Pimpin Penanaman Jagung Kuartal III Bersama Petani Berkah Alam
- Flight F-35 Lightning II RAAF Mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Siap Ikuti Latihan Elang Ausindo 2025
- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
PT Bina Artha Perkasa Bantah Isu Kecelakaan Kerja di RS Bhayangkara Polda Riau

Pekanbaru, FNIndonesia.com - Manajemen PT Bina Artha Perkasa (BAP) membantah kabar bahwa telah terjadi kecelakaan kerja yang menimpa salah satu pengawas proyeknya yang bernama Klara Tofannito Alias Acong.
Pengawas proyek PT Bina Arta Perkasa selalu kontraktor pengerjaan RS Bhayangkara Polda Riau, Fajri menjelaskan, bahwa pengawas proyeknya itu meninggal bukanlah karena jatuh dari lantai 4 proyek, namun disebabkan karena sakit yang dia derita selama beberapa hari belakangan.
Baca Lainnya :
- Warga Sei Meranti Dukung Penuh Cooling System Polsek Pujud0
- Polsek Pujud Gelar Cooling System bersama Warga Perkebunan Siarang-arang0
- Sambangi Warga Tanjung Medan, Polsek Pujud Gelar Cooling Syatem0
- Cooling System di Siarang-arang, Polsek Pujud Ajak Warga Jaga Kamtibmas0
- Irjen M Iqbal Lantik 269 Bintara SPN Polda Riau, 4 Siswa Berpredikat Terbaik0
"Jadi berita yang beredar itu tidaklah benar. Pak Acong meninggal bukan karena kecelakaan kerja, tapi karena sakit. Logikanya, kalau orang jatuh dari lantai 4 pasti berakibat fatal. Tapi yang bersangkutan mengalami sakit dan beristirahat di mes beberapa hari," kata Fajri kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).
Diungkap Fajri, sebelum meninggal, pengawasnya itu sempat mengeluh sakit demam dan telah diminta untuk beristirahat. Untuk memastikan kesehatan Acong, pihak perusahaan kemudian membawa dirinya untuk berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
"Pihak rumah sakit mengatakan bahwa Pak Acong hanya kekurangan nutrisi dan bisa pulih dengan rawat jalan. Setelah itu, kami mengistirahatkan Pak Acong selama beberapa hari sampai dia pulih. Selanjutnya, untuk kepentingan pengobatan, kami mengantar Pak Acong ke kampung halamannya di Bekasi menggunakan pesawat dan didampingi salah satu perwakilan perusahaan," ungkapnya.
Setelah beberapa hari di Bekasi kata Fajri, pihak perusahan terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga Pak Acong. Dari komunikasi terakhir, keluarga menyampaikan kondisi pekerja mulai membaik. "Namun setelah tiga hari di kampung kami mendapat kabar bahwa Pak Acong sudah meninggal dunia. Tentu kami sangat terkejut dan tak menyangka dengan hal ini," lanjut Fajri.
Dengan kepergian Acong, pihak perusahaan merasa kehilangan orang yang sangat berdedikasi. "Dia telah ikut kami sejak 2014 lalu dan kami turut berduka cita, semoga keluarga diberi ketabahan," kata dia.
Terkait hak-hak pekerja, Fajri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan dan akan mengikuti regulasi yang berlaku. Dia memastikan pengerjaan proyek RS Bhayangkara Polda Riau ini, seluruh pekerja telah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau.(***)