- Kolaborasi BKO Lanud RSN dan Avsec SSK II Gagalkan 11,3 Kg Narkotika dalam Dua Pekan
- Kapolsek Batu Hampar Pimpin Penanaman Jagung Kuartal III Bersama Petani Berkah Alam
- Flight F-35 Lightning II RAAF Mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Siap Ikuti Latihan Elang Ausindo 2025
- Dukung Pelestarian, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Wisata Edukasi Konservasi Gajah di Aek Nauli
- Festival Pacu Jalur Jadi Magnet Diplomasi Budaya, Dubes Mozambik Ikut Terpukau
- Tradisi Mendunia, Pacu Jalur 2025 Kuansing Resmi Dibuka Menparekraf
- Pemberdayaan Masyarakat Lewat Workshop SAR, Basarnas Pekanbaru Perkuat Mitra Siaga
- PCR Smart Laboratory Mulai Dibangun, Gubernur Riau Lakukan Groundbreaking
- Pelatihan Public Speaking Digelar Polda Riau, Perkuat Implementasi Green Policing
- Fokus Keamanan dan Kenyamanan, Wakapolda Riau Arahkan Personel di Festival Pacu Jalur Kuansing
Korban Perundungan di Ponpes Darul Quran Kampar Kembali Masuk UGD

Kampar, FNindonesia.com - Setelah menjalani pemeriksaan intensif di ruang radiologi, FAS (13), korban perundungan (bullying) di Pondok Pesantren Darul Quran Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar Riau, kembali dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Hal ini disampaikan oleh ibu korban Shinta Offianti bahwa putra sulungnya itu menjalani rawat inap di Rumah Sakit Prima Pekanbaru karena mengalami muntah-muntah.
"Hari ini anak saya dilarikan lagi ke UGD RS Prima Pekanbaru karena muntah-muntah. Setelah di cek anak saya langsung di opname dan ditangani dokter anak dan dokter jiwa. Anak saya mengalami depresi dan kondisinya semakin lemah," kata Shinta kepada Beritasatu.com, Senin (9/9/2024) malam.
Baca Lainnya :
- 298 Atlet dan Official Polri Memeriahkan PON XXI Aceh dan Sumut0
- Wujudkan Pemilu Damai, Polsek Pekanbaru Kota Giat Cooling System Bersama Driver Ojol 0
- Polsek Bukit Raya Sosialisasi Cooling Sistem Pilkada Damai di Kantor DPD GRIB Jaya0
- Polri Kerahkan Ribuan Personel Amankan PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut0
- Giat Cooling System Dengan Nasabah Bank Kompol Herman Beri Pesan Damai0
Shinta mengungkapkan, sejak peristiwa perundungan itu, kondisi psikis putranya menjadi terganggu, tidak mau bergaul, susah makan dan cenderung menyakiti diri sendiri.
"Setelah itu saya kasih donperidone obat muntah dan ranitidin obat lambung katanya (dokter, red) coba obat ini dulu. Lalu saya telefon dokter spesialis anak disuruh bawa ke UGD," ungkapnya.
Shinta merasa kecewa, karena menurutnya tak ada itikad baik dari pihak ponpes untuk menyelesaikan permasalahan putranya. Bahkan, sejak peristiwa perundungan itu terjadi, tak satupun pihak Pondok Pesantren Darul Quran yang membesuk dan melihat kondisi anaknya. "Sampai detik ini tak ada di jenguk oleh pihak pondok pesantren," pungkasnya.
Sebelumnya, FAS mengalami dugaan penganiayaan oleh kakak kelasnya pada 31 Juli 2024 lalu. Dari pengakuannya, korban ditendang dan diinjak-injak oleh pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka lebam di pipi dan kepala.
Korban sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Panam, Kota Pekanbaru selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemeriksaan bersama dokter psikiater di Rumah Sakit Jiwa Tampan. (*)