- Tanam Jagung Serentak kuartal IV, 1.268 Ton Jagung Dilepas Wapres dan Kapolri untuk Bulog
- Polda Riau Tanam 456 Hektare Jagung di 12 Kabupaten, Wujud Nyata Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional
- Polres Kampar Gerakkan 18,25 Hektar Lahan untuk Jagung, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Desak Pembatalan Sertifikat PT HM Sampoerna, Kuasa Hukum Masrul: BPN Pekanbaru Langgar Aturan!
- Geruduk Kantor BPN Pekanbaru, Massa Desak Usut Dugaan Gratifikasi dan Mafia Tanah
- Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV 2025 di Batu Hampar Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Polda Riau Tanggapi Insiden Anarkis Saat Penertiban PETI di Kuantan Singingi, Pelaku Segera Diproses Hukum
- Kapolres Kampar Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Program Green Policing di TK Pertiwi
- BNNP Riau Ungkap Empat Kasus Narkotika, Sita 6,1 Kg Sabu dan 970 Butir Ekstasi
- Mobil Xpander Hilang Kendali, Tabrak Brio dan Pohon di Dekat Taman Labuay Pekanbaru
PT Bina Artha Perkasa Bantah Isu Kecelakaan Kerja di RS Bhayangkara Polda Riau

Pekanbaru, FNIndonesia.com - Manajemen PT Bina Artha Perkasa (BAP) membantah kabar bahwa telah terjadi kecelakaan kerja yang menimpa salah satu pengawas proyeknya yang bernama Klara Tofannito Alias Acong.
Pengawas proyek PT Bina Arta Perkasa selalu kontraktor pengerjaan RS Bhayangkara Polda Riau, Fajri menjelaskan, bahwa pengawas proyeknya itu meninggal bukanlah karena jatuh dari lantai 4 proyek, namun disebabkan karena sakit yang dia derita selama beberapa hari belakangan.
Baca Lainnya :
- Warga Sei Meranti Dukung Penuh Cooling System Polsek Pujud0
- Polsek Pujud Gelar Cooling System bersama Warga Perkebunan Siarang-arang0
- Sambangi Warga Tanjung Medan, Polsek Pujud Gelar Cooling Syatem0
- Cooling System di Siarang-arang, Polsek Pujud Ajak Warga Jaga Kamtibmas0
- Irjen M Iqbal Lantik 269 Bintara SPN Polda Riau, 4 Siswa Berpredikat Terbaik0
"Jadi berita yang beredar itu tidaklah benar. Pak Acong meninggal bukan karena kecelakaan kerja, tapi karena sakit. Logikanya, kalau orang jatuh dari lantai 4 pasti berakibat fatal. Tapi yang bersangkutan mengalami sakit dan beristirahat di mes beberapa hari," kata Fajri kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).
Diungkap Fajri, sebelum meninggal, pengawasnya itu sempat mengeluh sakit demam dan telah diminta untuk beristirahat. Untuk memastikan kesehatan Acong, pihak perusahaan kemudian membawa dirinya untuk berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
"Pihak rumah sakit mengatakan bahwa Pak Acong hanya kekurangan nutrisi dan bisa pulih dengan rawat jalan. Setelah itu, kami mengistirahatkan Pak Acong selama beberapa hari sampai dia pulih. Selanjutnya, untuk kepentingan pengobatan, kami mengantar Pak Acong ke kampung halamannya di Bekasi menggunakan pesawat dan didampingi salah satu perwakilan perusahaan," ungkapnya.
Setelah beberapa hari di Bekasi kata Fajri, pihak perusahan terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga Pak Acong. Dari komunikasi terakhir, keluarga menyampaikan kondisi pekerja mulai membaik. "Namun setelah tiga hari di kampung kami mendapat kabar bahwa Pak Acong sudah meninggal dunia. Tentu kami sangat terkejut dan tak menyangka dengan hal ini," lanjut Fajri.
Dengan kepergian Acong, pihak perusahaan merasa kehilangan orang yang sangat berdedikasi. "Dia telah ikut kami sejak 2014 lalu dan kami turut berduka cita, semoga keluarga diberi ketabahan," kata dia.
Terkait hak-hak pekerja, Fajri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan dan akan mengikuti regulasi yang berlaku. Dia memastikan pengerjaan proyek RS Bhayangkara Polda Riau ini, seluruh pekerja telah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau.(***)