- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
- Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubernur Riau, Pagar Kiri Gedung Jebol Saat Aksi
- Kasus 63 Kg Ganja, UIN Suska Riau Perketat Keamanan dan Bentuk Satgas Antinarkotika
- Gerakan Pangan murah Sinergi Bulog dan Polres Rohil serta Jajaran di Mapolsek Batu Hampar
Kepala BP3MI Riau: Ada 4 Daerah Disinyalir Jadi Lokasi Para Sindikat Mengirimkan PMI Ilegal ke Malaysia

Keterangan Gambar : Foto: fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru - Berdasarkan data dan penelusuran Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, ada empat daerah yang menjadi titik pengiriman PMI secara ilegal di Riau.
Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu mengatakan, ada sejumlah daerah di semenanjung Riau disinyalir menjadi tempat pengiriman Pekerja Migran Indonesia secara ilegal.
"Kami sudah melakukan tracing dan penelusuran di beberapa daerah di semenanjung Riau yang berdekatan dengan Malaysia itu biasanya di daerah Medang Kampai (Kota Dumai), Rupat (Bengkalis), (pesisir) Indragiri Hilir dan Bagan Siapiapi (Rokan Hilir)," terangnya, Jumat (31/1/2025).
Baca Lainnya :
- 4 Warga Negara Indonesia Korban Penembakan Masih Tertahan di Malaysia, 2 Orang Kritis0
- Polres Rokan Hulu Salurkan Bantuan Sembako dan Nasi Bungkus bagi Warga Terdampak Banjir0
- Personel Sat PJR Gencar Laksanakan Patroli, Tekan Fatalitas di Jalan Tol0
- Dukung Program Akselerasi Menimipas, Lapas Pekanbaru Berikan Bantuan Sosial Untuk Masyarakat0
- Personel Polsek Tualang Giat Penanaman Bibit Tanaman Bergizi Dukung Ketahanan Pangan Nasional0
Dijelaskan Fanny, untuk meminimalisir pengiriman PMI secara ilegal ke Malaysia dan negara lain, BP3MI Riau telah melakukan langkah antisipasi dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, TNI, Imigrasi dan pemerintah daerah setempat.
"Tentu kami tidak bekerja sendiri. Kami butuh support dari berbagai pihak dan masyarakat untuk mengetahui adanya penampungan ilegal pekerja migran. Karena masalah pekerja migran ini bukan saja tanggungjawab BP3MI tapi butuh kerjasama dari semua pihak dan stakeholder terkait," tuturnya.
Banyaknya PMI ilegal yang dideportasi dari Malaysia belakangan ini, Fanny menyebut hal tersebut disebabkan tingginya angka keberangkatan secara tidak resmi dari wilayah dimaksud.
"Pekerja migran yang berangkat ke Malaysia dengan cara-cara unprosedural dan tidak memiliki kelengkapan dokumen. Ada juga yang hanya berbekal passport wisata, tetapi disana bekerja. Untuk dokumen bekerja di luar negeri bukan hanya passport tapi ada persiapan lainnya yang wajib dipenuhi sebagai pekerja migran," lanjutnya.
Fanny mengimbau kepada masyarakat yang akan bekerja di luar negeri agar berangkat melalui jalur resmi dan tidak terpengaruh dengan rayuan oknum yang menjanjikan kemudahan-kemudahan proses pembernagakatan.
"Jika ingin bekerja (di luar negeri) patuhilah aturan dan prosedur serta undang-undang dimana ada persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dimiliki oleh pekerja migran kita yang berangkat kerja keluar negeri. Yang paling utama adalah hindari oknum atau sindikat yang menawarkan bekerja ke luar negeri secara instan atau ilegal. Jika mengikuti aturan pemerintah maka bisa dijamin 100 persen perlindungan bisa didapatkan," tandasnya. (***)