- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
- Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubernur Riau, Pagar Kiri Gedung Jebol Saat Aksi
- Kasus 63 Kg Ganja, UIN Suska Riau Perketat Keamanan dan Bentuk Satgas Antinarkotika
- Gerakan Pangan murah Sinergi Bulog dan Polres Rohil serta Jajaran di Mapolsek Batu Hampar
Kapolda Riau Launching Program JALUR: Menyusuri Sungai, Merawat Budaya, Membangun Negeri

Keterangan Gambar : Foto : fn Indonesia
FN Indonesia Pekanbaru – Sebuah terobosan baru dalam pelayanan publik dan pelestarian budaya diluncurkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Program Jelajah Riau untuk Rakyat (JALUR).
Kegiatan peluncuran program ini dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Rabu (25/6/2025), di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau menegaskan bahwa program JALUR bukan sekadar aksi sosial biasa, melainkan gerakan strategis berbasis kearifan lokal yang menyasar masyarakat di sepanjang aliran sungai—yang merupakan titik awal peradaban Melayu di Bumi Lancang Kuning.
Baca Lainnya :
- Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Riau dan Pemko Pekanbaru Deklarasi Kampung Dalam Bebas Narkoba0
- Ratusan Massa Serukan Penyelamatan TNTN, Serahkan Boneka Gajah dan Petisi ke Kantor Gubernur dan Kejati Riau0
- Anjangsana HUT Bhayangkara ke-79, Kapolda Riau Beri Kaki Palsu untuk Personel Disabilitas0
- Polres Rohil Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah, Wujudkan Kepedulian Sambut Hari Bhayangkara ke-790
- Polda Riau Gelar Lomba Menembak Kapolda Cup 2025 Semarakkan Hari Bhayangkara ke-790
“Peradaban Melayu tumbuh di tepian sungai. Maka untuk menjaga marwah dan nilai sejarah ini, kami hadir dengan JALUR—program kolaboratif dan humanis yang menggabungkan pelayanan publik, penguatan budaya, dan transformasi sosial secara utuh,” tutur Kapolda Riau.
Program JALUR dirancang menyasar desa-desa dan kampung-kampung di tepian sungai yang masih berhadapan dengan tantangan serius seperti kemiskinan, keterbatasan akses layanan, dan ketimpangan sosial. Polda Riau berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan organisasi sosial dalam pelaksanaan program ini.
Melalui JALUR, masyarakat mendapatkan akses langsung terhadap, Pelayanan kesehatan (termasuk klinik terapung), Pendidikan dan pelatihan keterampilan, Penyuluhan Kamtibmas dan anti-narkoba, Pendampingan UMKM dan pemberdayaan ekonomi, Edukasi budaya dan pelestarian tradisi lokal.
Program ini juga membuka ruang interaksi budaya dengan kegiatan berpantun, membaca syair, hingga pentas budaya yang digelar setiap malam minggu di titik-titik persinggahan program JALUR.
Dalam pelaksanaannya, Ditpolairud Polda Riau menjadi leading sector, didukung oleh Direktorat Samapta dan Binmas, serta berbagai satuan kerja lain yang langsung turun ke lapangan. Pendekatan kolaboratif ini dipilih untuk memastikan program berjalan berkesinambungan dan mampu memberi dampak nyata.
Kapolda Riau juga menekankan pentingnya pendidikan karakter yang berbasis pada etika, moral, dan nilai-nilai agama dalam setiap aktivitas program JALUR.
“JALUR bukan hanya soal pelayanan publik, tetapi juga upaya menanamkan sikap berbuat baik tanpa pamrih dan melestarikan nilai-nilai leluhur,” tambahnya.
Dengan penuh semangat, Kapolda Riau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga warisan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.
“Marilah kita bersama melindungi tua, menjaga marwah. Akan Melayu hilang di bumi, tua jalan ada pada jalurnya, tuah laut ada pada ombaknya, tuah manusia ada pada budi,” pungkasnya.
Program JALUR diharapkan dapat menjadi model pelayanan publik yang mengakar pada budaya lokal dan berorientasi pada keadilan sosial, sebagai bagian dari langkah menuju Indonesia Emas.