- Gajah Sumatera Ikut Meriahkan Upacara HUT ke-80 RI di BBKSDA Riau
- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
- Mahasiswa Unri Geruduk Kantor Gubernur Riau, Pagar Kiri Gedung Jebol Saat Aksi
- Kasus 63 Kg Ganja, UIN Suska Riau Perketat Keamanan dan Bentuk Satgas Antinarkotika
Ekor Pesawat Rusak Akibat Angin Kencang, Pelita Air IP325 Delay 7 Jam

Keterangan Gambar : Foto : Istimewa
FN Indonesia Pekanbaru - Sebuah insiden teknis menyebabkan keterlambatan panjang (long delay) pada penerbangan Pelita Air IP325 dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menuju Jakarta pada Sabtu (28/6/2025) malam.
Pesawat yang sedianya dijadwalkan berangkat pukul 18.15 WIB ini mengalami penundaan lebih dari 7 jam akibat kerusakan pada pesawat sebelumnya, IP324, yang baru saja mendarat dari Jakarta.
Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada bagian ekor pesawat IP324. Insiden itu dipicu oleh fenomena alam berupa angin samping (crosswind) dengan kecepatan mencapai 20 knot, melebihi batas aman 10 knot, saat pesawat melakukan pendaratan
"Angin ini datang secara tiba-tiba dan tidak terdeteksi sebelumnya, menyebabkan pesawat mengalami tekanan di bagian ekor sehingga dinyatakan tidak laik terbang untuk melanjutkan operasional," jelas pria yang akrab disapa Oki ini.l, Minggu (29/6/2025).
Pesawat IP324 sejatinya akan digunakan kembali untuk melayani rute sebaliknya dari Pekanbaru ke Jakarta. Namun karena kerusakan tersebut, Pelita Air terpaksa mencari solusi yakni mendatangkan pesawat pengganti IP325, agar seluruh penumpang tetap dapat diberangkatkan
Oki menambahkan, pihak maskapai sempat menawarkan akomodasi hotel bagi para penumpang. Namun, sebagian besar dari 162 penumpang, yang terdiri dari 148 orang dewasa, 10 anak-anak, dan 4 bayi, memilih menunggu pesawat pengganti, meski harus menunggu hingga larut malam.
"Situasi di ruang tunggu tetap kondusif. Tidak ada penumpang yang emosi ataupun bertindak anarkis. Malah terjadi komunikasi yang baik antara penumpang dan pihak maskapai," ujar Oki.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pelita Air memberikan kompensasi berupa snack, makanan berat, dan voucher senilai Rp300 ribu yang dapat diuangkan setibanya di Jakarta.
Sementara itu, pesawat pengganti akhirnya didatangkan dari Jakarta dan mendarat di Bandara SSK II pada pukul 00.58 WIB. Penerbangan IP325 pun lepas landas pada pukul 01.35 WIB dini hari.
"Alhamdulillah, seluruh proses berjalan dengan baik. Kami apresiasi kesabaran dan pengertian para penumpang yang tetap tenang dan mengikuti proses. Ini adalah bentuk kedewasaan dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan," tutup Oki. (***)