- Satgas PKH Kembali Selamatkan 311 Hektar Lahan di TNTN, Masyarakat Serahkan Sukarela
- Sinergi TNI-Polri, Danramil dan Camat Sambangi Polsek Pekanbaru Kota Rayakan HUT Bhayangkara 2025
- Presiden Beri Penghargaan Bergengsi kepada Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Lain
- Hari Bhayangkara ke-79 di Kediaman Gubernur Riau, Tampilkan Wajah Baru Polri yang Humanis dan Inklusif
- 95 Personel Polresta Pekanbaru Naik Pangkat, Kapolresta: Ini Amanah untuk Tingkatkan Pengabdian
- Dirgahayu Polri ke-79! PSMTI Riau: Polri Milik Rakyat, Teruslah Mengabdi untuk Negeri
- Polres Rokan Hilir Gelar Bhakti Sosial Pengadaan Fasilitas Air Bersih Sambut HUT Bhayangkara ke-79
- Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Bersama Warga Tanam Jagung 2 Hektare
- 937 Personil Naik Pangkat, Kapolda Riau: Tekankan Pelayanan Tulus dan Integritas
- Gema Cinta Lingkungan dan Semangat Persatuan Warnai Festival Polisi Cilik Hari Bhayangkara ke-79 di GOR Tribuana
Gelar Sarasehan, Kepala BNN RI: Pelayanan Rehabilitasi Itu Gratis
Random Video
- Sampah Menupuk, Bau Busuk Ganggu Aktivitas Warga Pekanbaru
- Kondisi Terkini Ratusan Warga Rohingya di Kota Pekanbaru
- Skandal Perselingkuhan di Kantor Imigrasi Pekanbaru, Dua Pegawai Digerebek Pasangan Sah
- Inilah Wajah Tersangka Penipuan Hipnotis Meresahkan di Pekanbaru
- Gasak Uang Kantor Indosat Rp 8,85 Juta Tersangka Pungli Iuran Ronda Ditangkap
Badan Narkotika Nasional Menggelar Sarasehan Indonesia Bersinar Bidang Rehabilitasi,di The Premiere Hotel Pekanbaru, pada Selasa 25/6/2024.
Jelang peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2024 ini, Dengan mengusung tema, Ayo Pulihkan Diri Melalui Rehabilitasi, BNN tidak hanya mengimbau penyalahguna narkotika, untuk bangkit dan bergerak memulihkan diri melalui rehabilitasi, tetapi juga mendorong peningkatan peran serta pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan unsur masyarakat, dalam pelaksanaan program rehabilitasi.
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen Pol Marthinus mengatakan, bahwa negara berkewajiban memberikan kemudahan layanan rehabilitasi narkotika kepada warga negara, sehingga pemenuhan kebutuhan penyediaan layanan rehabilitasi.
Setiap orang yang melapor tidak akan dihukum, justru menempatkan para pecandu, dan penyalahgunaan narkotika, tidak sebagai pelaku tapi sebagai korban.
lebih kurang ada 996 Institusi Penerima Wajib Lapor, atau lembaga rehabilitasi yang ditunjuk langsung oleh pemerintah, Ketika pelaku penyalahgunaan narkotika melapor untuk rehabilitasi, tidak ada dipungut biaya.
Hal ini sejalan dengan Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35, Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dengan jelas menyebutkan, bahwa pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika, wajib direhabilitasi.(FE)