Sempat Kritis, Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Meninggal Dunia Akibat Serangan Gajah Liar

Sempat Kritis, Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Meninggal Dunia Akibat Serangan Gajah Liar

By FN INDONESIA 01 Nov 2025, 14:41:47 WIB Daerah
Sempat Kritis, Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Meninggal Dunia Akibat Serangan Gajah Liar

Keterangan Gambar : Foto : Suasana di Rumah sakit umum daerah Arifin Achmad saat Ananda Citra di lakukan operasi 31 Oktober 2025


FN Indonesia Pekanbaru – Tragedi memilukan terjadi di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau. Seorang bocah perempuan bernama Ezra Citra Junaina Purba meninggal dunia usai terinjak seekor gajah liar pada Kamis (30/10/2025) sore.

Korban sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka serius di bagian kepala. Peristiwa tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar yang kini masih diliputi trauma.

Menurut keterangan Sardo Purba, ayah korban, kejadian bermula ketika ia mendengar suara gaduh di depan rumah. Saat membuka pintu, ia terkejut melihat sekelompok gajah liar berada di halaman rumah mereka.

“Waktu itu saya langsung panik. Saya, istri, dan keempat anak saya berusaha lari ke belakang rumah. Tapi anak kedua saya, Citra, terjatuh. Saat itu juga seekor gajah langsung menginjak kepalanya,” tutur Sardo dengan suara bergetar.

Korban langsung tak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Namun, luka yang dideritanya terlalu parah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Selain menyerang korban, kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah delapan ekor itu juga merusak rumah dan pekarangan warga di sekitar lokasi.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

“Kami sangat berduka atas meninggalnya ananda Citra. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa konflik manusia dengan satwa liar masih membutuhkan perhatian serius,” ucap Kababes KSDA Riau.

BBKSDA juga mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah lintasan gajah agar tetap waspada dan berhati-hati. Warga diminta tidak menanam tanaman yang disukai gajah, seperti pisang, singkong, atau nanas, dan sebaiknya menanam tanaman pengusir gajah seperti jeruk, serai wangi, jahe, atau cabai di sekitar pemukiman.

“Jika masyarakat menemukan atau melihat kelompok gajah liar, segera laporkan ke BBKSDA Riau atau aparat setempat agar dapat ditangani dengan cepat dan aman,” tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian bersama pemerintah setempat telah berkoordinasi dengan BBKSDA Riau untuk melakukan pemetaan jalur lintasan gajah serta mencari solusi agar konflik antara manusia dan satwa liar tidak kembali terjadi.

Peristiwa ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan satwa di Provinsi Riau, yang habitat alaminya terus menyempit akibat alih fungsi lahan dan aktivitas manusia. (F)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment