Pria di Kampar Tewas Kesetrum Saat Petik Buah Matoa di Pos Ronda

Pria di Kampar Tewas Kesetrum Saat Petik Buah Matoa di Pos Ronda

By FN INDONESIA 31 Okt 2025, 21:20:16 WIB Daerah
Pria di Kampar Tewas Kesetrum Saat Petik Buah Matoa di Pos Ronda

Keterangan Gambar : Foto: Istimewa


FN Indonesia Kampar - Nasib nahas menimpa seorang pria bernama Muhammad Rum (60), warga Desa Pulau Godang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Ia tewas setelah kesetrum listrik saat memetik buah matoa di sebuah Pos Ronda Dusun III, Kampung Baru, Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan melalui Kapolsek XIII Koto Kampar Iptu Adi Candra membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar, korban kesetrum di atas pos ronda saat memetik buah matoa,” jelas Iptu Adi Candra, Kamis siang.

Menurut Kapolsek, pihaknya langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan warga. Namun, saat petugas tiba, korban telah dibawa ke Puskesmas UPT Desa Pulau Godang oleh masyarakat setempat.

Dari keterangan sejumlah saksi, kejadian bermula ketika warga sekitar mendengar teriakan dan melihat korban tersengat listrik di atas atap pos ronda.

“Warga langsung berdatangan ke lokasi dan melihat korban berada di atas atap pos ronda. Mereka kemudian berupaya menurunkan korban,” terang Iptu Adi Candra.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa korban sehari-hari sering beristirahat di pos ronda tersebut. Saat kejadian, korban memanjat pohon matoa yang tumbuh di sisi pos ronda dengan maksud mengambil buahnya.

“Korban memotong dahan matoa menggunakan parang. Namun, dahan itu tumbang dan mengenai kabel listrik tegangan tiga fasa yang melintang di dekatnya,” jelas Kapolsek.

Diduga, korban menarik dahan matoa yang mengenai kabel listrik tanpa alas kaki saat berdiri di atas atap seng pos ronda. Kondisi itu menyebabkan korban tersengat aliran listrik bertegangan tinggi hingga akhirnya meninggal dunia di tempat.

Jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas setempat untuk pemeriksaan awal. Namun, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan memilih untuk langsung membawa pulang korban ke rumah duka untuk dimakamkan.

“Keluarga sudah membuat surat pernyataan penolakan otopsi. Kasus ini murni kecelakaan akibat tersengat arus listrik,” pungkas Iptu Adi Candra.





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment