- Terpantau di Medsos, Kapolsek Kandis Silaturahmi dengan Pimpinan Ponpes Jabal Nur
- Diduga Hilang Konsentrasi, Mahasiswi 20 Tahun Tewas di Jalan Soebrantas
- Gajah Sumatera Ikut Meriahkan Upacara HUT ke-80 RI di BBKSDA Riau
- Polda Riau Gelar Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi Semarakkan HUT ke-80 RI
- Kapolri Lantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri
- Polres Rohil Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Rakyat Meriahkan HUT RI ke-80
- Dorong Keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Benahi Tata Kelola Agen BBM Industri
- Kabar Duka, Komedian dan Presenter Mpok Alpa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker
- Satlantas Polresta Pekanbaru Gelar Olahraga Bersama Sambut HUT ke-80 RI
- Gerakan Pangan Murah Bersama Bulog, Polda Riau Hadir Di Mapolsek Sukajadi
Apa Saja Penyebab Stres Anak di Rumah?

Keterangan Gambar : Pemicu stres pada anak
FNindonesia - Sudah semestinya rumah merupakan sebagai tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak-anak. Namun bukan tidak mungkin permasalahan sering terjadi sehingga memicu ketidaknyamanan anak. Akibatnya, anak bisa stres yang berdampak pada perubahan sikap.
Misalnya anak jadi pemurung, pemarah, dan agresif, sering mengompol, mimpi buruk terus-menerus, perubahan pola makan, atau mengalami gangguan pencernaan.
Baca Lainnya :
- Mitigasi Interaksi Negatif Antara Manusia dan Harimau Sumatera di Desa Teluk Lanus0
- Agenda Pariwisata Riau Jelang Akhir Tahun 2022, Ada Tour de Siak0
- Seorang Warga di Riau Ditangkap karena Menjual Organ Satwa Dilindungi0
- BNN Riau Musnahkan Sabu dan 801 Butir Ekstasi0
- Punya Potensi Besar, UMKM di Riau Harus Daftarkan Merek Produk0
Kenali Apa saja penyebab anak stres di rumah?
1. Terlalu Sering Melarang
Pada anak usia 4-6 tahun, anak sedang berada di zona kreatif dengan keingintahuan yang sangat tinggi. Sayangnya, kreativitas, rasa ingin tahu, dan daya eksplorasinya kerap dianggap sebagai kenakalan oleh orangtua. Alhasil, dia akan selalu mendapatkan larangan, berkali-kali yang berujung pada stres.
Tak jarang orangtua melarangnya tanpa alasan yang jelas. Boleh saja orangtua melindungi anak dari bahaya atau supaya tidak terlalu mengganggu, asalkan, berikan penjelasan mengapa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Tujuannya, agar dia mengerti segala konsekuensinya.
2. Perilaku Orangtua yang Tidak Konsisten
Tidak sedikit orangtua yang melarang anak terkait tindakan sesuatu, tetapi malah melakukan hal yang sama. Terkadang, orangtua melakukannya di depan anak mereka. Kalau sudah begitu, akan timbul kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang salah.
Anak pun cenderung akan “ merekam”, tersinggung, dan membantah ketika orangtua menegurnya kembali. Karena apa? Karena orang tuanya juga melakukannya. Anak bahkan bisa melakukan hal buruk tersebut di luar rumah.
3. Tidak Dibolehkan untuk Menangis
Ini biasanya terjadi pada anak laki-laki. Sebab, orangtua menginginkan bocah laki-lakinya tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Tak salah memang, tapi tak mesti selalu begitu.
Setiap anak berhak untuk menunjukkan emosinya, sekalipun itu dengan tangisan. Apalagi jika benar-benar terluka, tentu anak akan makin tertekan bila ia tak diperbolehkan menangis. Tanpa disadari, perilaku menahan perasaan seperti itu menjadi penyebab stres pada anak. Anak juga jadi takut dianggap lemah oleh orang lain.
4. Pertengkaran Orangtua
Sistem keamanan yang paling dasar didapatkan anak dari orang tuanya. Bila yang dia dapatkan selama ini hanyalah pertengkaran hebat dari orangtuanya, bahkan sampai menunjukkan kekerasan fisik, anak akan merasa stres di rumah lalu trauma. (sumber artikel dream.co.id).